REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Sejumlah perusahaan Jepang, termasuk NEC Corp dan Suzuki Motor Corp bergabunguntuk menghentikan sementara pabrik mereka setelah terjadinya gempa dan tsunami dahsyat di Jepang timur laut dan timur.
Banyak pabrik tidak akan bisa beroperasi karena kurangnya suku cadang dan karyawan. Selain itu, Jepang juga akan kekurangan listrik karena pembangkit listrik tenaga nuklir mereka rusak.
Di antara pabrikan yang sudah menghentikan operasi adalah produsen mobil, Hino Motors Ltd, Mitsubishi Motors Corp, Fuji Heavy Industries Ltd dan Isuzu Motors Ltd.
Produsen mobil lainnya yangToyota Motor Corp dan Honda Motor Co. Satu-satunya pabrikan besar yang tetap beroperasi adalah Mazda Motor Corp, yang berbasis di Prefektur Hiroshima di Jepang barat.
Suzuki Motor akan menghentikan operasi pada keenam pabrik domestik, sedangkan Fuji Heavy akan menghentikan operasi di lima pabrik. Isuzu akan menghentikan operasi di dua pabrik.
Di antara perusahaan elektronik, NEC telah memutuskan untuk menghentikan operasi di tiga pabrik termasuk satu di Prefektur Iwate yang dilanda gempa. Hitachi Ltd, yang memiliki basis produksi utama di Prefektur Ibaraki, juga demikian. Panasonic Corp dan perusahaan grupnya juga telah memutuskan untuk menghentikan operasi di empat pabrik.
Nippon Steel Corp telah menghentikan kegiatan operasional di pabrik yang tergenang di Iwate, dengan seorang pejabat perusahaan mengatakan,''Tidak ada prospek fasilitas pemulihan.'' Sumitomo Metal Industries Ltd kemungkinan akan kesulitan mengoperasikan pabrik bajanya di Ibaraki.
Sementara itu, Badan Usaha Kecil dan Menengah Badan akan menerapkan program pinjaman khusus untuk perusahaan kecil dan menengah yang telah menerima sertifikat dari bencana dari pemerintah daerah.