Senin 14 Mar 2011 06:30 WIB

Tunisia Tahan Tiga Sekutu Ben Ali

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS--Tunisia menahan tiga pejabat senior yang memiliki kedekatan dengan Presiden terguling Zine al-Abidine Ben Ali, termasuk dua penasihat utamanya, kata satu sumber pengadilan, Minggu.

Sumber tersebut mengatakan bahwa ketiga orang itu, yang dikenai penahanan rumah tak lama setelah Ben Ali digulingkan pada 14 Januari, dituduh melakukan penggelapan dana dan penyalahgunaan kekuasaan dan ditahan di sebuah penjara 15 kilometer dari Tunis, ibukota Tunisia, pada Sabtu.

Termasuk diantara mereka adalah Abdelaziz bin Dhia, penasihat politik utama Ben Ali, dan Abdelwahhab Abdalla, pembantu utama yang bertugas mengawasi media. Orang ketiga yang dikirim ke penjara adalah Abdallah Qallal, mantan ketua majelis tinggi parlemen dan mantan menteri dalam negeri. "Hakim menginterogasi mereka dan memerintahkan penahanan mereka," kata sumber itu.

Ben Ali lengser dan meninggalkan negaranya pertengahan Januari setelah berkuasa 23 tahun di tengah tuntutan yang meningkat agar ia mengundurkan diri meski ia telah menyatakan tidak akan mengupayakan perpanjangan masa jabatan setelah 2014. Ia dikabarkan berada di Arab Saudi. Ia dan istrinya serta anggota-anggota lain keluarganya kini menjadi buronan dan Tunisia telah meminta bantuan Interpol untuk menangkap mereka.

Aktivis pro-demokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun.

Buntut dari demonstrasi mematikan selama lebih dari dua pekan di Mesir, Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri Jumat (11/2) setelah berkuasa 30 tahun dan menyerahkan kekuasaan kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, sebuah badan yang mencakup sekitar 20 jendral yang sebagian besar tidak dikenal umum sebelum pemberontakan yang menjatuhkan pemimpin Mesir itu.

Sampai pemilu dilaksanakan, dewan militer Mesir menjadi badan eksekutif negara, yang mengawasi pemerintah sementara yang dipimpin perdana menteri. Libya kini juga bergolak dan dilanda pertempuran antara pasukan pemerintah dan oposisi yang menuntut pengunduran diri pemerintah Moamer Kadhafi. Kadhafi (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement