REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pasca bencana gempa dan tsunami, sebanyak 110 orang tenaga magang alumni SMKN 1 Sukabumi yang bekerja di Jepang hilang kontak. Pasalnya, hingga kini mereka belum memberikan kabar kepada keluarga maupun pihak sekolah.
‘’Dari 122 orang yang magang, baru sekitar 12 orang saja yang telah memberikan kabar,’’ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Sukabumi, Wahyuto, kepada wartawan, Senin (14/3). Seratusan mantan pelajar SMKN 1 Sukabumi tersebut rata-rata berangkat ke Jepang sejak tahun 2008 lalu.
Pengiriman peserta magang asal SMKN 1 Sukabumi dilakukan bekerjasama dengan PT Japan Indonesia Economic Centre (JIAEC). Mereka yang berangkat merupakan alumni SMKN 1 yang berasal dari jurusan mesin, otomotif, elektronika, dan bangunan.
Wahyuto menambahkan, pihaknya sudah berupaya menghubungi call centre KBRI Jepang. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil karena jaringan telpon sibuk.
Di samping meminta bantuan KBRI, sekolah juga telah meminta informasi kepada perusahaan PT JIAEC. Pihak perusahaan pun kata Wahyuto, hingga kini masih melacak keberadaan anak magang tersebut.