REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Puluhan orang dari sekitar 25.000 WNI yang kini bermukim di Jepang belum diketahui keberadaannya menyusul gempa dan tsunami yang melanda negeri itu pada Jumat lalu (11/3).
Sebagaimana rilisnya yang diterima ANTARA di Denpasar, KBRI Tokyo menyatakan sebanyak 24 WNI, khusus di Kota Sendai, yang sudah sempat terhubung kini tidak diketahui persis lokasi keberadaannya.
Mereka adalah M Haris Mahyuddin yang terakhir diketahui mengungsi di aula sekolah; Irma Safitri terakhir turun dari Aobayama dengan mobil bersama Fatwa lalu turun di Kawauchi; serta Edward Rahadian, Alfirano, Aldina, serta Antonius Pujo dan istri bermalam di mobil.
Masih ada Anindya Wirasatria dan keluarga, Nuhansyah Sulaeman dan keluarga, Hendri Issac Salim dan keluarga, Abdul Muhari dan keluarga, Freddy Tan dan keluarga, Tri dan keluarga, Sabaruddin Rahman, Ahmad Zufri, Arif Wicaksono, Yuliati Herbati, Titi Anggono, Febriani Sihombing, Sudirman, Edo, Intan, Lies, Amelia, dan Tini
Sedangkan, WNI di Kota Sendai yang sedang berada di luar Jepang adalah Alfian Amrizal, Yeni Muriani, Martin Sirait, Ardiansyah Michwan, Aunuddin Syabba Vioktalamo, Tiar, dan Emmy Indah Priyanti. Bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan atau memiliki informasi terkait kerabat yang terkena dampak gempa, KBRI mempersilahkan untuk menghubungi nomor (+81) 90-3132-4994 atau (+81) 90-8742 6346. Kontak bisa pula dilakukan melalui SMS ke nomor +81 803 506 8612.