REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan pihaknya kehilangan komunikasi/kontak dengan empat dari enam mahasiswanya yang sedang kuliah di Jepang terkait bencana gempa dan tsunami yang melanda kawasan tersebut. Kepala Humas UB, Susantinah Rahayu, Senin (14/3), mengatakan, UB saat ini mempunyai enam mahasiswa dan 36 dosen yang sedang belajar di Jepang, dari total jumlah itu, empat mahasiswa hingga kini belum diketahui kabarnya.
Keempat mahasiswa itu adalah Wirasti, kuliah di Tsukuba University, dan ikut kuliah program 'Double Degree', serta Angger Abdul Razak, Eka Maulana, Zaenal Abidini, yang ketiganya menjalani kuliah di Miyazaki University, Miyazaki, jurusan Teknik Elektro. "Dua mahasiswa lainnya sudah ada kontak dengan kami melalui jejaring sosial 'Facebook' dan diketahui mereka berdua saat ini tinggal pengungsian di daerah Yanagata Ken," katanya.
Sementara 36 dosen UB di Jepang, dikabarkan tidak ada masalah dan baik-baik saja, sebab salah satu dosen, Achmad Basuki yang menempuh program strata 3 (S-3) jurusan Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) di Keio University sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah dosen lainnya. "Untuk dosen hingga pagi ini sudah melakukan komunikasi dengan kami, sehingga tidak ada masalah, dan mudah-mudahan mereka baik-baik juga," ujarnya.
Sementara upaya yang dilakukan UB, yakni terus melakukan koordinasi dengan pihak jurusan yang mahasiswanya berada di Jepang, dan mendata ulang nama-nama mahasiwa tersebut. "Hingga saat ini, kami belum melakukan tindakan dan hanya mendata mahasiswa yang ada disana. Selain itu, kami juga terus melakukan komunikasi dengan salah satu dosen yang ada di sana," katanya.