REPUBLIKA.CO.ID,SENDAI-Kesusahan yang kini dialami tak pernah terbayangkan oleh masyarakat Jepang yang sebelumnya tak pernah ‘menderita’ sejak Perang Dunia II. Jutaan orang menghadapi malam keempat tanpa air bersih, listrik, makanan, atau pemanas di suhu yang dingin mendekati titik beku.
Sementara itu, tim penyelamat kehabisan kantong mayat. Menggunakan gergaji mesin, mereka terus berupaya mencari jenazah di tengah lautan puing, yang terdiri mulai dari peralatan rumah tangga, mobil, hingga kapal.
Pemerintah Jepang sejauh ini telah menerjunkan seratus ribu tentara, mengirimkan 120 ribu lembar selimut, 120 ribu botol air minum, 110 ribu liter bensin, serta makanan ke daerah yang terkena bencana. Menurut NHK, sekitar 430 ribu warga tinggal di pengungsian, sementara 24 ribu lainnya terkatung-katung.
Berikut hasil jepretan kamera atas upaya pertolongan dan kondisi warga yang selamat di wilayah bencana:
Gambar 1: Pasukan Bela Diri Jepang memeriksa area yang porak-poranda di Noda di timur laut Jepang, Senin.
Gambar 2: Para pengungsi mengelili lilin di sebuah tempat penampungan yang gelap gulita di Yamamoto, Perfektur Miyagi, Senin.
Gambar 3: Mendengar peringatan tsunami baru, seorang ayah mencoba menyelamatkan diri bersama bayinya yang baru ditemukan tim penyelamat di antara puing di Ishinomaki, Senin.
Gambar 4: Tangan seorang korban menyembul di antara puing di Saito, Perfektur Miyagi, Senin.
Gambar 5: Tim penyelamat mencari korban di antara reruntuhan di Matsushima, Perfektur Miyagi, Senin.
Gambar 6: Kondisi tempat pengungsian di Rikuzentakata, Perfektur Iwate, Senin.
Gambar 7: Warga yang selamat dari bencana mengambil bantuan minuman kaleng di Tagajo, dekat Sendai, Senin.
Gambar 8: Puing-puing yang tersapu tsunami memenuhi daratan di Yamada, Perfektur Iwate, Senin.