Selasa 15 Mar 2011 11:12 WIB

Bahas Korut, Utusan Korsel Terbang ke Moskow

Korsel dan Korut
Korsel dan Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Seorang diplomat senior Korea Selatan Selasa bertolak ke Rusia pada saat Seoul berusaha meningkatkan upaya untuk mendapatkan kecaman internasional terhadap program nuklir Korea Utara, kata kementerian luar negeri. Cho Hyun-Dong, wakil utusan Korea Selatan untuk perundingan perlucutan senjata enam-pihak, akan mengadakan diskusi dengan utusan tertinggi nuklir Rusia, Wakil Menteri Luar Negeri Alexei Borodavkin, dan wakilnya Grigory Logvinov, kata Seoul.

Cho diperkirakan akan membahas kunjungan Borodavkin ke Pyongyang,

mengenai posisi Korea Utara tentang program pengayaan uranium dan cara-cara untuk melanjutkan terhentinya perundingan enam-pihak, kata kantor berita Yonhap. Dia akan kembali ke Seoul Kamis, kata kementerian tersebut.

Borodavkin mengunjungi Korea Utara dari Jumat sampai Senin depan, untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Pak Ui-Chun dan Wakil Menteri Luar Negeri Kim Kye-Kwan, serta kepala utusan Pyongyang ke perundingan enam pihak, kata Yonhap. Komunis Korea Utara memicu kekhawatiran keamanan regional pada November lalu ketika mengungkapkan pabrik pengayaan uraniumnya yang diduga telah berfungsi kepada para pakar AS yang sedang mengunjungi negara itu.

Korea Utara mengatakan itu adalah proyek energi damai namun para ahli mengatakan kegiatan tersebut bisa memberikan Korea Utara jalan lain untuk membuat bom atom. Perundingan enam-negara tentang perlucutan senjata Korea Utara terdiri atas kedua Korea, Jepang, Rusia, Amerika Serikat dan China telah menemui jalan buntu sejak Pyongyang keluar sejak April 2009 dan melakukan uji coba nuklir kedua sebulan kemudian.

Seoul menginginkan Dewan Keamanan PBB mengatasi program uranium Korea Utara, namun upaya bulan lalu untuk menerbitkan sebuah laporan PBB yang mengkritik Korea Utara gagal di tengah penentangan dari Beijing, sekutu kuat Pyongyang.

Rusia telah mendukung seruan Korea Selatan untuk menggelar perdebatan tentang program uranium Korea Utara di Dewan Keamanan PBB.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement