Selasa 15 Mar 2011 12:19 WIB

Korsel Minta Korut Stop 'Mainkan' Alat Komunikasi

Korsel dan Korut
Korsel dan Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan Selasa (15/3) mendesak Korea Utara untuk berhenti mengganggu telepon selular dan peralatan militer serta menyebut percobaan untuk memacetkan komunikasi itu sebagai hal yang "tidak dapat diterima". Kementerian pertahanan Seoul bulan ini menuduh Korut mentransmisikan sinyal melintasi perbatasan sehingga membuat masalah atas komunikasi militer pada saat latihan militer bersama tahunan Korsel dengan Amerika Serikat.

"Korut memacetkan sinyal "Global Positioning System" yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi rakyat kami, memberikan ancaman atas keamanan mereka... dan hal itu merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dalam pergaulan internasional," kata Komisi Komunikasi Korsel dalam satu pernyataan.

Komisi tersebut akan mengirimkan surat protes pada Selasa kepada Pyongyang yang meminta Korut untuk "menghentikan usaha-usaha tersebut secepatnya dan mencegah berulangnya peristiwa itu," kata Komisi tersebut. Pengguna telepon selular Korsel mengeluhkan keadaan sambungan yang buruk dan militer melaporkan alat GPS miliknya tidak berfungsi pada 4 Maret.

Korut menyebut latihan militer Korsel dan AS itu sebagai persiapan untuk invasi. Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-Young pada tahun lalu mengatakan alat pemacet komunikasi Korut yang dimodifikasi dari teknologi Rusia itu dapat mengganggu pengarahan senjata dan menjadi "ancaman keamanan baru" untuk Korsel.

Ketegangan di perbatasan memanas sejak Korut dituduh menenggelamkan kapal perang Seoul yang menewaskan 46 tentara pada Maret 2010 dan menembak ke pulau perbatasan yang menewaskan empat warga Korsel pada November.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement