Selasa 15 Mar 2011 15:37 WIB

Kebakaran Reaktor Fukushima 4 Berhasil Dipadamkan

Ledakan di pembangkit listrik tenaga nuklir, Fukushima no 1, Tokyo
Foto: GCN Live.com
Ledakan di pembangkit listrik tenaga nuklir, Fukushima no 1, Tokyo

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Kebakaran pada reaktor ke-4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang, Selasa (15/3) berhasil dipadamkan. Demikian kata kantor berita Kyodo.

Kyodo melaporkan bahwa reaktor ke-4 juga dihantam oleh satu ledakan yang disebabkan oleh bentukan hidrogen. Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, sebelumnya mengatakan bahwa kebakaran di reaktor ke-4 mengakibatkan kebocoran radiasi.

Dia mendesak semua orang yang berada dalam radius 20 km (13 mil) dari PLTN Fukushima untuk segera meninggalkan zona tersebut karena tingkat radiasi meningkat. "Saya sungguh-sungguh meminta kepada semua warga dalam radius 20 km dari reaktor untuk meninggalkan zona ini," katanya dalam pidato televisi.

Naoto Kan juga menyarankan mereka yang tinggal lebih dari radius 20-30 km (13-17 mil) dari PLTN untuk tinggal di dalam rumah. Mereka  diminta untuk menutup jendela dan pintu serta tidak mengaktifkan AC atau sistem pemanas.

Sekretaris Kabinet, Yukio Edano, mengkonfirmasi ledakan pada reaktor ke-4. Dia menambahkan bahwa tingkat radiasi di dekat reaktor ke-3 PLTN sangat tinggi dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Kedutaan Besar Prancis di Jepang sebelumnya mengatakan bahwa kebocoran radiasi kemungkinan akan mencapai ibu kota negara, Tokyo, dalam 10 jam dengan kecepatan arus angin. Namun, kemudian kedutaan menarik pernyataannya dan hanya menasehati warga Prancis untuk tetap tinggal di rumah mereka serta menutup semua pintu dan jendela.

Tingkat radiasi di udara sekitar PLTN Fukushima meningkat setelah ledakan terjadi pada reaktor ke-2 pada Senin (14/3) sekitar pukul 06:10 waktu setempat. Mengutip operator pabrik Tokyo Electric Power Co (TEPCO),

Reuters melaporkan bahwa tingkat radiasi meningkat empat kali lipat di reaktor.

Reuters menambahkan bahwa ledakan itu merusak atap. Uap terlihat naik dari kompleks nuklir tersebut.

Ketakutan bencana nuklir berskala besar tetap tinggi di Jepang ketika negara terus melakukan operasi bantuan setelah gempa bumi dan tsunami yang telah menewaskan hampir 6.000 orang itu.

sumber : ANTARA/RIA Novosti-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement