REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua puluh satu pelaut Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Kayomaru selamat dari gempa dahsyat dan tsunami yang menghantam Jepang, Jumat (11/3) lalu. Informasi itu disampaikan juru bicara Kementrian Luar Negeri, Michael Tene, di Jakarta, Selasa (15/3).
Keduapuluh satu pelaut itu adalah Sahadi, Sokhidin, Sokhidin, Susmoro, Agus Priyanto, Anwar, Asmoro Bangun Bangit, Nugroho Sandhi, Wasito, Abdul Khalim, Muhamad Akhirudin, Sutono, Kusworo, Muhtar, Nurdiyanto, Zaenal Arifin, Harun Kadi Waru, Haryanto, Hermayan, Sukiri, Beny Khaeroni and Aris Budianto.
Sementara nasib empat pelaut lain yang dinyatakan hilang setelah kapal Kunimaru 3 melego jangkar di sebuah pelabuhan di prefektur Miyagi--salah satu area yang mengalami dampak terburuk gempa dan tsunami--, menurut Tene, belum diketahui kabarnya.
Stafi KBRI di Tokyo masih terus mencari keempat pelaut dan WNI lain yang berada di kawasan terdampak gempa. Tene juga menambahkan staf KBRI baru saja berhasil mengavakuasi 10 lagi WNI dari Miyagi ke Tokyo.
Sebelumnya, KBRI di Tokyo mengataka telah mengirim dua tim penyelamat ke prefektur Miyagi dan Iwate pada Sabtu 12 Maret lalu. Tim berhasil menemukan 121 WNI dari Miyagi dan membawa ke Tokyo. Sekitar 94 dari mereka dijadwalkan tiba di Jakarta pada 15 Maret siang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
