Selasa 15 Mar 2011 16:47 WIB

G8 Tak Sepakat Soal Intervensi MIliter ke Libya

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Kelompok Delapan Negara gagal mencapai kata sepakat mengenai intervensi militer di Libya, kata Menlu Prancis Alain Juppe, Selasa, setelah negara-negara itu membicarakan usul larangan terbang di sana.

"Untuk sekarang saya tidak dapat meyakinkan mereka," kata Juppe kepada radio Eropa 1, mengacu pada perundingannya dengan para menlu Kelompok Delapan (G-8) dalam satu jamuan makan Senin malam.

Prancis dan Inggris mendesakkan pemberlakukan larangan terbang yang dapat memaksa pesawat Libya tidak bisa beroperasi, untuk melindungi rakyatnya dari serangan pasukan yang setia pada penguasa negara itu Muamar Gaddafi, dan Prancis telah membicarakan mengenai serangan-serangan udara yang ditargetkan.

Amerika Serikat, Rusia dan negara-negara Uni Eropa menanggapi dengan hati-hati menyangkut usul larangan terbang itu. Juppe mengakui bahwa Gaddafi berada di atas angin dalam perang melawan pemberontak Libya, yang telah diusir dari beberapa kota pekan ini melalui serangan darat dan udara.

"Gaddafi unggul," kata Juppe dan menambahkan tidak ada yang bisa menghentikan Gaddafi untuk merebut pangkalan pemberontak di timur, Benghazi.

G-8 setuju untuk mengajukan usul itu ke Dewan Keamanan PBB bagi satu resolusi untuk "meningkatkan tekanan terhadap rezim Gaddafi," kata Juppe, mengutip satu kemungkinan embargo udara.

Perundingan lebih lanjut G-8 menurut rencana akan diselenggarakan Selasa petang disusul dengan satu jumpa wartawan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement