REPUBLIKA.CO.ID,SOMA-Krisis nuklir Jepang semakin buruk, Selasa, menyusul ledakan pada reaktor ketiga dan kebakaran pada reaktor keempat PLTN Fukushima Dai-ichi. Pemerintah mengatakan material radioaktif yang terlepas dari reaktor berada pada level yang bisa merusak kesehatan manusia. Selain itu, resiko terjadinya kebocoran lebih lanjut sangat tinggi.
PM Naoto Kan mengatakan radiasi telah menyebar dari keempat reaktor di PLTN Fukushima Dai-ichi. Ia meminta warga yang berada dalam radius 30 km untuk menutup rapat-rapat rumah mereka. “Tingkat radiasi sangat tinggi, dan masih banyak radioaktif yang akan terlepas,” katanya.
Bagaimana sampai terjadi kebocoran bahan radioaktif dari reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi? Berikut penjelasannya:
Gambar 1: Ketika terjadi gempa bumi, batang kontrol secara otomatis bekerja untuk menghentikan reaktor
Gambar 2: Meski reaktor telah mati, bahan bakar nuklir tetap menghasilkan panas. Sementara sistem pendingin, yang memompa air pendingin ke dalam reaktor, gagal bekerja akibat gempa.
Gambar 3: Dengan berhentinya sirkulasi air pendingin, air di dalam reaktor mendidih dan menciptakan uap. Sementara menurunnya volume air di dalam reaktor menyebabkan bahan bakar nuklir perpapar dengan gas, yang membuatnya semakin panas sehingga melelehkan wadah reaktor yang terbuat dari zirkonium.
Gambar 4: Zirkonium bereaksi dengan uap, menciptakan gas hidrogen yang sangat labil. Para insinyur berupaya memompa keluar gas hidrogen ini, namun meledak dan menghancurkan atap bangunan reaktor. Bahan radioaktif kini terlepas ke udara.
Gambar 5: Para insinyur kini menempuh langkah tak biasa dengan memompa air laut ke dalam reaktor sebagai bahan pendingin darurat. Mereka juga menggunakan asam boronik yang bisa merusak reaktor.