Rabu 16 Mar 2011 07:00 WIB

Rusia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan Pertama ke Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Kementerian Urusan Darurat Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang pertamanya ke Jepang, kata juru bicara kementerian Irina Andrianova pada Selasa. Andrianova mengatakan, sebuah pesawat Ilyushin Il-76 Candid yang membawa 8.600 selimut seberat 17 metrik ton akan diterbangkan pada Selasa malam. "Hari ini Jepang meminta 10.000 selimut dan 10.000 matras kepada Rusia, penerbangan Kementerian Urusan Darurat akan mengantarkan kargo kemanusiaan yang diperlukan itu menuju Jepang," katanya.

Sebagian besar wilayah timur Jepang berada dalam kondisi mengkhawatirkan setelah gempa berkekuatan 9.0 skala Richter terjadi di lepas pantai pada Jumat, sehingga memicu gelombang tsunami yang merusak. Hal itu kemudian diikuti oleh beberapa guncangan pasca gempa yang menyebabkan kerusakan reaktor nuklir di pembangkit listrik Fukushima, yang meningkatkan kekhawatiran terjadinya bencana nuklir terbesar di negeri itu.

Lebih dari 10.000 orang dilaporkan meninggal atau hilang di Jepang akibat bencana tersebut. Sejauh ini pemerintah telah mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 2.500 orang. Menteri Urusan Darurat Rusia, Sergei Shoigu, pada Selasa meminta Duta Besar Jepang untuk Rusia, Masaharu Kono, agar memfasilitasi beberapa orang spesialis nuklir dan penyelamat asal Rusia yang akan diberangkatkan ke Jepang.

Para pakar nuklir tersebut telah dikerahkan ke Jepang guna membantu pemerintah setempat dalam operasi penyelamatan pasca tragedi mematikan pada Jumat dan mengendalikan situasi di PLTN Fukushima. Pakar Rusia yang telah tiba di kota Khabarovsk, Timur Jauh Rusia, kini masih menunggu izin dari pemerintah Jepang untuk bertolak ke Jepang.

"Kami mengharapkan bantuan anda sehingga para penyelamat kami dapat tiba di Jepang dalam beberapa jam kedepan," kata Shoigu kepada Kono dalam pertemuan di Moskow. "Pakar yang akan dikirimkan ke Jepang tersebut memiliki pengalaman dalam pembersihan bencana nuklir Chernobyl di Ukraina pada 1986," kata Shoigu.

Sementara Komisi Reguler Nuklir (NRC) Amerika Serikat pada Senin telah mengirim delapan pakar nuklir dan manajer ke Jepang untuk membantu mengatasi pembangkit-pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang rusak, menurut laporan AFP.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement