Rabu 16 Mar 2011 18:52 WIB

Saif Qadafi: Benghazi Akan Jatuh Dalam Waktu 48 Jam

saif Gaddafi
Foto: Telegraph
saif Gaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, Kekuasaan para pemberontak di Benghazi akan jatuh ke tangan kekuatan pemerintah dalam waktu 48 jam. Hal itu dikatakan Saif al-Islam dalam sebuah wawancaranya di televisi. Saif yang merupakan anak bontot pemimpin Libya Muammar Qadafi, mengatakan kepada Euronews yang berbasis di Prancis bahwa apapun keputusan yang diambil Dewan Keamanan (DK) PBB adalah terlambat.

Pasukan pendukung pemerintah telah mengambil alih kota-kota yang berada di bawah kekuasaan pemberontak, termasuk Ajdabiyah, yang menyapu ke timur Libya. Ketika ditanya tentang Benghazi, Saif mengatakan, "itu semua akan berakhir dalam waktu 48 jam."

Para pemimpin dunia melakukan pertemuan Rabu (16/3) sore ini di Dewan Keamanan PBB, New York untuk mendiskusikan kemungkinan penerapan zona larangan terbang untuk Libya. Saif mengatakan, "operasi militer telah selesai. Dalam waktu 48 jam itu semua akan berakhir."

"Pasukan kami mendekati benghazi. Apapun keputusan yang akan diambil, itu terlambat," tegasnya lagi. Tentara libya mengatakan kepada warga di Benghazi untuk menurunkan senjata mereka, karena pasukan pemerintah tengah mendekati kotanya.

Ajbadiya, 90 mili (150 km) selatan Benghazi di Teluk Sirte, sekarang di tangan pemerintah setelah sebagian besar pemberontak mundur usai melakukan peperangan sengit dengan pasukan pemerintah Selasa kemarin. Seorang pejabat pemberontak mengatakan beberapa dari pemberontak menyerahkan senjata mereka.

Di Benghazi, rumah dari Dewan Nasional interim pemberontak, suasana terlihat bercampur antara melawan atau menyerah. Sementara beberapa pemberontak lainnya memprediksi akan terjadi pertumpahan darah. Sedangkan lainnya, meyakini bahwa perlawanan pemberontak akan meraih kemenangan.

sumber : Sky News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement