Rabu 16 Mar 2011 18:54 WIB

Jepang Kekurangan Kantong Mayat

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Didi Purwadi
Dampak gempa dan tsunami Jepang
Foto: AP
Dampak gempa dan tsunami Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Pemerintah Jepang saat ini masih disibukan dengan penanganan ribuan jenazah yang ditemukan di sejumlah lokasi musibah gempa-tsunami. Kepolisian Jepang menyebutkan sebanyak 2.478 orang tewas dan ribuan lainnya hilang. Sekitar 400 ribu penduduk hidup di penampungan tanpa fasilitas makanan dan air yang memadai.

Para korban tewas kemungkinan akan dibawa ke sejumlah krematorium guna memudahkan penanganannya. ''Kami telah memanfaatkan krematorium, tapi hanya mampu menangani 18 jenazah setiap harinya. Kami meminta bantuan pihak lain untuk menanganinya,'' kata seorang juru bicara sebuah krematorium.

Kebanyakan warga jepang memilih untuk dikremasi saat mereka meninggal. Hal itu membutuhkan izin dari pemerintah setempat. Namun, setelah bencana tsunami tersebut, pemerintah telah mendorong upaya pemakaman secepatnya.

''Kondisi sekarang sangat mengkhawatirkan dan luar biasa. Krematorium tampaknya sudah tidak mampu menampung lagi. Ini kondisi darurat dan kami hanya bisa membantu sesuai kemampuan,'' kata Yukio Okuda, seorang pejabat kesehatan Jepang.

Banyaknya korban tewas yang belum tertangani atau ditemukan itu dikhawatirkan dapat memicu munculnya penyakit yang dapat membahayakan kesehatan warga selamat. Namun, kantong mayat dan peti mati sangat terbatas sehingga pihaknya meminta bantuan pihak asing untuk menangani para jenazah.

''kami meminta bantuan lembaga pemakaman jenazah untuk mengirimkan kantong mayat atau peti mati. Jumlah milik kami sangat terbatas,'' katanya seperti dikutip tntmagazine.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement