Rabu 16 Mar 2011 22:00 WIB

Diduga Bawa Senjata Nuklir, Pesawat Iran Dipaksa Mendarat di Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Pesawat barang milik Iran, yang menuju Suriah, dipaksa mendarat di Turki, karena kecurigaan bahwa pesawat tersebut memuat senyawa nuklir atau perlengkapan militer, kata sumber keamanan pada Rabu (16/3). Pesawat itu mendarat setelah menerima permintaan dari Kementerian Luar Negeri Turki, kata sumber.

Saksi di tempat kejadian pada Rabu mengatakan pesawat itu masih berada di bandar udara Diyarbakir di Turki tenggara. Regu antinuklir, zat kimia serta biologis dari satuan pertahanan sipil melakukan pemeriksaan pesawat tersebut, kata kantor berita Anatolia.

Anatolia mengabarkan bahwa pesawat itu lepas landas dari Teheran pada Selasa malam menuju kota Aleppo, Suriah. Dua pesawat tempur F-16 disiagakan untuk melakukan pencegatan jika pesawat Iran tidak mematuhi permintaan pengelola bandar udara Diyarbakir untuk mendarat, kata sumber keamanan.

Namun, sumber diplomatik Turki mengatakan kepada AFP bahwa pendaratan pesawat tersebut merupakan latihan 'rutin'. Sementara itu, pada Selasa, Komando Angkatan Laut Israel, yang bergerak di laut dalam perairan internasional, memeriksa satu kapal pembawa senjata dan diduga dalam perjalanan dari Iran menuju gerilyawan Palestina di Tepi Barat.

Israel mengatakan bahwa kapal tersebut berlayar dari pelabuhan Mersin, Turki, menuju Iskandariyah di Mesir, namun senjata tersebut berasal dari Iran. Tentara Israel mengatakan mereka menduga senjata tersebut dimuat di pelabuhan Latakia, Suriah, dan menekankan bahwa Turki tidak terlibat. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan hukuman dan embargo senjata kepada Iran atas penolakannya menghentikan program pengayaan uraniumnya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement