REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Jumlah resmi korban tewas dan hilang setelah gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan kawasan pesisir Jepang timurlaut telah mendekati 13.000, kata polisi, Rabu, namun laporan-laporan mengisyaratkan bahwa jumlah korban dalam musibah itu jauh lebih tinggi. Sebanyak 4.314 orang telah dipastikan tewas, sementara jumlah orang yang hilang dalam bencana Jumat itu mencapai 8.606 dan yang cedera 2.282, kata mereka.
Namun, laporan-laporan yang terus berdatangan mengisyaratkan bahwa jumlah akhir korban bisa jauh lebih tinggi dari angka resmi tersebut. Wali Kota Ishinomaki di Prefektur Miyagi mengatakan, Rabu, jumlah orang yang hilang mungkin mencapai 10.000, kata kantor berita Kyodo.
Sabtu, radio pemerintah NHK melaporkan, sekitar 10.000 orang tidak diketahui keberadaannya di kota pelabuhan Minamisanriku di prefektur yang sama. Di tengah upaya penyelamatan massal, ada tanda-tanda bahwa banyak orang tewas di daerah pesisir wilayah timur Honshu yang porak-poranda itu, dimana gelombang raksasa menghancurkan atau merusak lebih dari 55.380 rumah dan bangunan lain.
Tsunami besar itu terjadi setelah gempa bumi dahsyat yang kata Badan Gempa AS memiliki kekuatan 8,9 skala Richter, gempa terkuat dalam sejarah Jepang.