REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Iran memanggil pulang duta besarnya dari Bahrain sebagai protes atas pembunuhan sejumlah demonstran Syiah di negara pulau itu, kata kantor berita semi-resmi Mehr, Rabu.
Televisi pemerintah melaporkan, duta besar Iran itu dipanggil untuk konsultasi.
Pemulangan itu tampaknya merupakan pembalasan atas tindakan Bahrain sebelumnya, yang menarik duta besarnya dari Teheran untuk memprotes kecaman-kecaman Iran terhadap negara itu.
Iran, negara utama Syiah di kawasan Teluk, mengecam tindakan penumpasan yang dilakukan oleh pasukan kerajaan Sunni Bahrain yang didukung oleh Arab Saudi terhadap pemrotes dari mayoritas Syiah, yang bisa mengarah pada ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Beberapa sumber rumah sakit mengatakan, tiga polisi dan tiga pemrotes tewas dalam serangan yang dimulai sehari setelah Bahrain mengumumkan undang-undang darurat untuk mengatasi kerusuhan sektarian.
Protes anti-rejim yang telah berlangsung sebulan meningkat pekan ini di Bahrain. Demonstran memblokade jalan-jalan utama di Manama dan bentrok dengan polisi antihuru-hara yang menghindari pemrotes selama hampir sebulan, setelah tujuh orang tewas pada awal demonstrasi.
Aktivis pro-demokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, Yaman dan Bahrain, terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun.