Jumat 18 Mar 2011 01:00 WIB

Jepang Minta TKI Perawat Tidak Ditarik Pulang

Dampak gempa dan tsunami Jepang
Foto: AP
Dampak gempa dan tsunami Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan pemerintah Jepang meminta 686 tenaga kerja Indonesia perawat tidak pulang ke Indonesia pasgagempa dan tsunami di negeri itu pada Jumat (11/3).

"Jepang minta TKI perawat tidak pulang dan tetap menyelesaikan program penempatannya sesuai kontrak di negara tersebut," katanya di Jakarta, Kamis. Permintaan Jepang itu, katanya, disampaikan melalui Atase Tenaga Kerja Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Toshiharu Kawagoe.

Dengan demikian, menurut Jumhur, Jepang tidak berencana memulangkan para TKI perawat pasien (nurse) dan perawat jompo (careworker/caregiver) ke Indonesia meski negaranya terkena peristiwa gempa cukup hebat. "Jadi, tidak ada rencana ataupun kebijakan pemerintah Jepang untuk memulangkan 316 perawat pasien dan 370 perawat jompo ke Indonesia," ujar Jumhur.

Jumhur juga menyatakan BNP2TKI tidak memiliki rencana untuk memulangkan para TKI perawat peserta program kerja sama antarpemerintah (G to G) antara Indonesia dan Jepang itu, dan berkomitmen sepenuhnya menjalankan program itu sesuai perjanjian atau kontrak.

Melalui program kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang (IJEPA), menurut Jumhur, BNP2TKI sejak 2008 lalu telah menempatkan 686 TKI perawat. Ia menyebutkan pada 2008 ditempatkan 208 TKI (104 nurse dan 104 careworker), pada 2009 ditempatkan 362 TKI (173 nurse dan 189 careworker), dan pada 2010 ditempatkan sebanyak 116 TKI (39 nurse dan 77 careworker) ke Jepang.

Mereka, katanya, memperoleh gaji (di luar pemondokan/akomodasi) sebesar 175.000 Yen (setara Rp 17,5 juta) dan 19.000 Yen - 200.000 Yen (Rp 19 juta - Rp 20 juta) per bulan. Menurut dia, pemerintah Jepang mengaku terkesan dengan pekerjaan TKI perawat dari BP2TKI karena selain rajin, ulet, berkepribadian baik, juga dianggap bisa menyerasikan dengan budaya disiplin masyarakat Jepang.

Mengutip Atase Tenaga Kerja Kedubes Jepang, Jumhur juga mengatakan, pemerintah Jepang akan terus membutuhkan kehadiran para TKI Perawat karena semakin banyaknya peluang kerja bidang keperawatan baik di rumah sakit atau di panti jompo yang ada di Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement