Kamis 17 Mar 2011 22:41 WIB

Helikopter Militer Dikerahkan untuk 'Mendinginkan' Fukushima

Rep: palupi annisa auliani/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO – Pemerintah Jepang telah menggunakan helikopter militernya untuk menyiramkan air laut ke reaktor 3 PLTN Fukushima, Kamis (17/3). Ini merupakan babak baru dari ‘perang’ mencegah melelehnya  batang bakar nuklir di instalasi itu.

Televisi menyiarkan rekaman dua helikopter chinook CH-47 yang tengah menyiram reaktor 3 PLTN tersebut. Ini, masih merupakan upaya mendinginkan kolam penyimpanan bahan bakar reaktor tersebut.

Melayang di atas ketinggian 300 kaki, kedua helikopter menjatuhkan empat kantong air ke reaktor. Sayang, tak semuanya tepat sasaran. Rencana semula, dalam waktu 40 menit akan dijatuhkan sekurangnya 12 kantong lagi. Tujuan dari misi ini ada dua. Pertama, mendinginkan reaktor. Kedua, mengisi kembali bekas kolam bahan bakar reaktor itu.

Meskipun Tokyo Electric Power Company (Tepco) tak bisa mengukur secara tepat, tetapi diperkirakan air sudah tak ada di kolam tersebut. Hal ini meningkatkan risiko batang bahan bakar akan kepanasan dan meleleh.

Menteri Pertahanan Jepang, Toshimi Kitazawa, mengatakan operasi militer ini dipercaya bisa membantu mendinginkan reaktor. “Idealnya kami ingin mengulang sesering mungkin, tapi kami juga harus mempertimbangkan kesehatan tentara kami,’’ kata dia. Setiap helikopter bisa membawa 7,5 ton air sekali jalan. Tetapi daya tampung kolam bahan bakar reaktor adalah dua ribu ton.

Sebelumnya, Kepala Komisi Pengaturan Nuklir Amerika Serikat, Gregory Jackzo, mengatakan di rapat dengar pendapat Kongres bahwa kolam bahan bakar selain di reaktor 3 juga sudah mulai kehabisan air.

Belakangan, pejabat Tepco menyatakan hal serupa. “Kami takut bahwa level air (di reaktor 4) juga sudah sangat rendah,’’ kata Hikaru Kuroda. Tapi dia menambahkan mereka hanya bisa memantau dari jauh karena tidak mungkin mendekat ke lokasi PLTN.

Polisi Jepang juga sudah berupaya menyiram reaktor tiga dengan menggunakan 11 truk water cannon. Tapi upaya ini gagal mendapatkan hasil.

Tepco mengatakan sedang mengupayakan pembangkit listrik sementara, sekitar 150 mil di Utara Tokyo. Pembangkit ini dibutuhkan untuk mengaktifkan memompa air langsung ke kolam penampungan dan batang bakar reaktor.

Badan Keamanan Nuklir Jepang berharap pembangkit sementara ini sudah bisa beroperasi sebagian, Kamis (17/3) petang. “Jika pembangkit sementara itu ada, kami bisa kembali memompa air laut ke reaktor,’’ kata Juru Bicara Tepco.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement