REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Siapapun tergerak untuk membantu Jepang melewati masa-masa krisis pascagempa dan tsunami dahsyat, Jumat pekan lalu. Tak terkecuali organisasi kejahatan paling populer di negeri itu, Yakuza.
Sejauh yang diberitakan di media massa, dua organisasi Yakuza Jepang yang turun tangan membantu para korban gempa dan tsunami. Keduanya adalah Sumiyoshi-kai dan Inagawa-kai.
"Sumiyoshi-kai mengumumkan dalam akun twitter mereka bahwa mereka akan menyediakan bantuan bagi korban bencana gempa dan tsunami. Mereka menyediakan makanan gratis dan membuka sejumlah markas di distrik-distrik tertentu sebagai tempat penampungan," demikian seperti dikutip dari laman japansubculture.com.
Penjelasan lebih rinci disampaikan oleh Jake Adelstein, pengarang buku Tokyo Vice, yang juga wartawan Amerika Serikat, saat diwawancarai Slate. menurut Adelstein, Sumiyoshi-kai mengklaim sudah memberikan bantuan kemanusiaan sebanyak 40 ton ke seluruh wilayah yang terkena bencana, dan ini perkiraan minimal bantuan," kata Adelstein.
Bahkan, sambung Adelstein, satu kelompok Yakuza juga membuka markas mereka di Tokyo sebagai tempat mengungsi warga Jepang dan warga asing yang tidak bisa pulang karena lumpuhnya transportasi publik.
Ada tiga kelompok Yakuza terbesar di Jepang yang memiliki pengikut puluhan ribu hingga ratusan ribu orang. Yang paling besar adalah Yamaguchi-gumi, kemudian Sumiyoshi-kai, dan Inagawa-kai. Ketiganya kerap bertikai dan saling bunuh, namun gempa dan tsunami sejenak menyatukan mereka dan menyingkirkan kepentingan bisnis miliaran dolar AS mereka.
Yamaguchi-gumi memiliki 55 ribu anggota dan ribuan lain simpatisan. Didirikan sejak sebelum Perang Dunia II oleh Harukichi Yamaguchi yang memanfaatkan buruh kapal di Kobe. Jaringannya di dunia hitam Jepang sangat luas, mencapai 45 persen. Organisasi ini juga termasuk yang terkaya di dunia gangster. Mereka menguasai bisnis prostitusi, narkoba, real estate, konstruksi, pasar modal, internet, senjata, dan judi.
Sumiyoshi-kai memiliki anggota 20 ribu orang. Didirikan pada 1958 oleh Sigesaku Abe. Sementara Inagawa-kai memiliki anggota sekitar 15 ribu orang. Didirikan pada 1945 di Yokohama oleh Kakuji Inagawa, anggota organiassi ini kebanyakan adalah penjudi.
Menurut Adelstein, ketika gempa ini pun para anggota Yakuza tidak ada yang menjarah barang-barang berharga. Sebaliknya, mereka ikut membantu polisi menjaga keamanan. "Ketiga Yakuza ini bersatu membuat pasukan untuk berpatroli menjaga aset mereka, dan mengawasi agar tidak ada toko yang dijarah dan dirampok," katanya.
Bukan kali ini Yakuza ikut membantu warga Jepang. Ketika Kobe diguncang gempa dahsyat 1995, Yamaguchi-gumi pun turun tangan. Mereka membagi-bagikan bantuan 8.000 paket makanan per hari di lokasi bencana, air bersih, dan pakaian bersih.