Jumat 18 Mar 2011 19:41 WIB

Pemerintah Belum Rencanakan Evakuasi Seluruh WNI

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene (kiri)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia belum mempertimbangkan rencana mengevakuasi seluruh warga negara Indonesia yang berada di Jepang, terkait kekhawatiran akan paparan radiasi dari kebocoran radioaktif di Fukushima. "Sejak terjadinya bencana gempa, fokus pemerintah dan Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo terpusat pada wilayah yang dilanda bencana yaitu prefektur Miyagi, Iwate, dan Fukushima," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, dalam jumpa pers pada Jumat (18/3) di Jakarta.

Ia mengatakan pemerintah terus memantau perkembangan kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, dengan terus berupaya mengedepankan keselamatan WNI. "Upaya relokasi dan evakuasi warga yang berada dalam jarak 50 kilometer dari PLTN Fukushima juga telah dilakukan," kata Michael.

Sebagai gambaran Michael mengatakan bahwa sebelum krisis tercatat ada 24.750 WNI yang berada di Jepang, sementara 496 orang tercatat berlokasi di ketiga prefektur itu. "Namun hingga saat ini yang terdata sebanyak 502 WNI, sedangkan warga yang selamat berjumlah 280 orang di prefektur Miyagi, 77 orang berada di Iwate, dan 39 orang lagi di Fukushima," kata Michael.

Michael mengatakan dari jumlah warga yang selamat tersebut sebagian besar telah dipulangkan ke tanah air melalui tiga gelombang evakuasi. "Laporan KBRI Tokyo menyebutkan belum ada warga kita yang terkena musibah, kecuali empat anak buah Kapal Kuni Maru No. 3 yang dinyatakan hilang," tegas Michael.

"Bantuan kepada warga kita masih terus disalurkan, sehingga angka-angka masih akan berkembang, masih ada kemungkinan WNI yang tidak terdata atau mereka yang sudah pulang sendiri ke tanah air," katanya.

Sebanyak 15 orang tim bantuan dari Indonesia tiba di Jepang pada Jumat pagi, guna membantu proses pencarian dan penyelamatan warga, serta dukungan medis. Indonesia telah memberikan bantuan senilai dua juta dolar AS kepada pemerintah Jepang, selain bantuan logistik berupa selimut, yang memang dibutuhkan dalam proses penanggulangan bencana itu.

"Kita akan melakukan evakuasi sesuai dengan perkembangan di sana, selaras dengan kebijakan pemerintah Jepang," katanya ketika ditanya rencana evakuasi selanjutnya.

Tiga gelombang evakuasi warga negara Indonesia pada 15-17 Maret telah berhasil memulangkan 138 WNI ke tanah air, sementara beberapa kantor berita juga melaporkan sejumlah negara terus mengevakuasi warganya dari Jepang seiring meningkatnya kekhawatiran tentang paparan radiasi dari PLTN Fukushima.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement