Jumat 18 Mar 2011 20:21 WIB

Dua Pilot Ogah Balik ke Jepang, Maskapai Terpaksa Tutup Rute

Pilot dan copilot dalam kokpit pesawat, ilustrasi
Pilot dan copilot dalam kokpit pesawat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Gara-gara munculnya travel advisory di sejumlah negara untuk mengunjungi Jepang, maskapai Star Flyer Inc di Jepang terpaksa menutup satu rute penerbangan mereka. Sebab dua pilot asing mereka menolak kembali ke Jepang.

Demikian disampaikan Kyodo News, Jumat. Rute yang dibatalkan itu adalah Kitakyushu di Prefektur Fukuoka dan Tokyo Haneda Airport. "Dua pilot asing telah menolak untuk kembali bekerja di Jepang setelah terjadinya gempa bumi dahsyat pekan lalu," demikian pengumuman Star Flyer, Jumat.

Adalah dua pilot Rusia dan Amerika Serikat yang membuat satu rute ini ditutup sementara. Rupa-rupanya, sebelum terjadi gempa dan tsunami, kedua pilot ini cuti dan berlibur pulang ke negara masing-masing.

Namun ketika gempa, tsunami, dan krisis nuklir terjadi, kedua pilot mengatakan mereka ogah kembali ke Jepang. Apalagi pemerintah AS dan Rusia memang mengeluarkan Travel Advisory ke Jepang.

Seorang pejabat penerbangan Star Flyer mengatakan kemungkinan masih banyak rute yang bisa ditutup sementara karena ada lima pilot asing lain yang belum kembali di Tokyo.

Star Flyer, berbasis di Kitakyushu. Didirikan sejak 2002, kini mereka mengoperasikan penerbangan Kitakyushu-Haneda dan Haneda dan Osaka.

sumber : kyodo news
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement