REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Serangan di Irak telah menyebabkan sembilan orang tewas, Ahad (20/3), termasuk enam anggota sebuah keluarga yang dibunuh oleh seorang pembom bunuh diri di utara Baghdad, kata sumber keamanan.
Serangan bunuh diri itu ditargetkan terhadap Taleb al-Obeidi, pemimpin milisi anti Al Qaida di dekat wilayah Sunni Bouslabi dekat Duluya, 90 kilometer di utara ibu kota Irak, Baghdad, yang menewaskan enam anggota sebuah keluarga.
Pembom itu meledakkan ikat pinggang yang dimuati bahan peledak ketika keluarga tersebut sedang di taman rumah mereka, menewaskan pemimpin milisi itu sendiri, dua isterinya dan tiga anaknya, kata sumber tersebut.
Juga, di dekat stadion Saab di utara ibu kota, Tahsin Jamal Abdullah, seorang teknisi kementerian perminyakan, dibunuh oleh penyerang tak dikenal yang menembaknya dengan sebuah pistul yang diperlengkapai dengan alat peredam, menurut sumber kementerian dalam negeri.
Dalam serangan lainnya, Kolonel Maher Abdel Hassan Younis ditembak dalam keadaan yang sama di dalam mobilnya di pinggiran kota Kadhimiyah di utara Bangdad. Pada Ahad dini hari, dua bom di Baghdad tengah menewaskan seorang warga sipil dan melukai tujuh orang lainnya.
Kekerasan di Irak telah menurun secara dramatis sejak puncaknya pada 2006-2007, tapi serangan bom dan penculikan masih biasa terjadi.