Senin 21 Mar 2011 15:39 WIB

Sekjen PBB:Serangan tak Dihentikan, tak Ada Pembicaraan Soal Libya

REPUBLIKA.CO.ID,Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Minggu, mengatakan bahwa Libya harus menghentikan serangan terhadap kelompok pemberontak sebelum bisa ada pembicaraan mengenai serangan militer internasional terhadap rezim Moamer Gaddafi.

Ban mengatakan ia hanya bisa berharap bahwa pemimpin Libya akan menepati janjinya setelah melakukan tawaran gencatan senjata baru pada Minggu.

Berbicara pada awal kunjungan 24 jam-nya ke Kairo, Sekretaris Jenderal PBB mengatakan penghentian serangan tentara Libya terhadap kota yang dikuasai pemberontak hanya akan menjadi awal dari penyelesaian krisis.

"Itu awal untuk berdiskusi," katanya setelah militer Libya mengumumkan gencatan senjata baru sebagai jawaban atas seruan Uni Afrika.

"Saya sungguh berharap dan mendesak pihak berwenang Libya untuk memenuhi janji mereka," Ban dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Mesir Nabil al-Arabi setelah pembicaraan mengenai krisis Libya dan tawaran PBB untuk membantu Mesir membangun sistem politik baru

setelah revolusi.

Ban mengatakan para pemimpin Libya telah meneleponnya setidaknya dua kali dalam beberapa hari terakhir mengatakan mereka akan mengawasi gencatan senjata. "Mereka telah terus menyerang penduduk sipil. Hal (tawaran) ini harus diverifikasi dan diuji."

Rezim Moamer Gaddafi mengumumkan satu gencatan senjata pada hari Jumat setelah Resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB mengesahkan setiap serangan militer dan zona larangan terbang untuk menghentikan pasukan Gaddafi merugikan warga sipil dalam perang melawan pemberontak.

Pasukan Gaddafi melanjutkan serangan pada kubu pemberontak di Benghazi, mendorong pasukan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis campur tangan dengan melakukan serangan udara yang diperbolehkan berdasar ketentuan "semua langkah yang diperlukan" dalam resolusi

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement