REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI - Pemilik kanal televisi Orient di Suriah, Ghassan Abboud, mengaku telah menerima panggilan telepon dari seorang pejabat keamanan senior Suriah yang mengancam para karyawannya agar meninggalkan pekerjaan di saluran televisi yang bermarkas di Dubai tersebut. Jika tidak, keluarga mereka akan menghadapi tuntutan dan penculikan.
Ancaman telepon ini ditengarai akibat pemberitaan Orient yang meliput aksi protes massa di kota Dara’a dan kota-kota Suriah lainnya. Menurut Abboud, setelah menerima panggilan telepon, ia kemudian memberitahukan kepada para pegawainya. Akibatnya, tiga orang karyawan Orient langsung mengajukan pengunduran diri.
Kecemasan dan ketegangan melanda stasiun televisi yang bermarkas di Dubai tersebut. Untuk sementara, Orient TV menghentikan tayangan aksi unjuk rasa hingga semangat para karyawan kembali seperti semula.
Abboud menjelaskan, dirinya menerima ancaman setelah melakukan wawancara dengan kelompok oposisi di Suriah, sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pandangan yang berbeda dengan apa yang disiarkan oleh media-media lainnya. Orient TV adalah kanal khusus yang disiarkan dari Dubai dan meraih sukses besar di Suriah. Orient termasuk dalam kategori 10 saluran televisi Arab terbaik.
Namun, Abboud menolak untuk membocorkan nama-nama pejabat yang mengancamnya lewat telepon. “Mereka lebih tinggi kedudukannya dari Assef Shawkat, tetapi mereka bukan Asef Shawkat," kata Abboud.
Mayor Jenderal Assef Shawkat adalah suami dari adik Presiden Suriah Bashar al-Assad dan salah seorang tokoh paling penting di militer Suriah. Abboud juga membantah telah menerima tekanan dari pihak berwenang UAE yang menghalanginya untuk menyiarkan segala peristiwa yang terjadi di Suriah.