REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Lewat 10 hari setelah gempa dan tsunami dahsyat yang mengguncang Jepang, polisi memperkirakan jumlah orang yang tewas atau dilaporkan hilang mencapai 21.459 per Senin malam.
Sementara itu, warga Jepang dengan cepat kembali pulih denganwarga Prefektur Iwate sudah kembali dari pengungsiannya. Jumlah kematian yang dilaporkan di total 12 prefektur mencapai 8.805 jiwa. Sementara jumlah orang yang dilaporkan hilang naik menjadi 12.654 dari enam prefektur.
Polisi telah mengidentifikasi sekitar 4.080 badan, yang 2.990 diantaranya telah dikembalikan ke keluarga mereka. ''Sampai saat ini, kami sudah minta (pekerja bantuan) untuk memprioritaskan penyelamatan orang yang terkena dampak. Kami sekarang ingin mereka untuk prioritas membantu orang-orang yang tinggal di tempat penampungan,'' kata Gubernur Miyagi, Yoshihiro Murai.
Pemerintah Kota Rikuzentakata, sebuah kota di Iwate, sudah membuka kantor pemerintah daerah darurat dan mulai menerima surat dari warga, termasuk laporan kematian. Di pelabuhan Hachinohe di Aomori Prefecture, nelayan pergi ke laut untuk kali pertama sejak tsunami menghancurkan ribuan perahu.
Lebih dari selusin Muslim dari Prefektur Aichi menawarkan sekitar 900 porsi kari di sebuah sekolah tinggi di kota Otsuchi, Prefektur Iwate, bagi orang-orang terlantar akibat tsunami. Penyelamat juga terus mencari korban yang tersapu tsunami, dengan anjing terlatih.