Selasa 22 Mar 2011 19:51 WIB

Pasukan Qaddafi Perangi Pemberontak di Misrata dan Ajdabiya

Para pemberontak dari kalangan sipil terlibat pertempuran dengan pasukan pemerintah di luar kota Ajdabiya, Selasa (22/3).
Foto: AP
Para pemberontak dari kalangan sipil terlibat pertempuran dengan pasukan pemerintah di luar kota Ajdabiya, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID,AJDABIYA-Di bawah bayang-bayang gempuran udara koalisi, pasukan pemerintah Libya terlibat pertempuran dengan pasukan pemberontak di Misrata dan Ajdabiya, Selasa. Kedua kota ini kini masih dikepung pasukan yang loyal kepada Muammar Qaddafi.

Di Misrata, seorang dokter kepada kantor berita AP mengatakan kota ini dikuasai pasukan Qaddafi. Tank-tank pemerintah tampak di jalanan sementara para sniper menguasai jalanan utama kota dari atap bangunan. Misrata merupakan kota ketiga terbesar yang terletak 200 km arah tenggara Tripoli.

Al Jazeera melaporkan pertempuran baru pecah di Misrata, kota penting terakhir pasukan pemberontak di kawasan barat negara tersebut, sejak Senin. Sepanjang beberapa hari sebelumnya, pasukan pemerintah terus menggempur posisi pemberontak di kota ini.

Sementara di Ajdabiya, pasukan pemerintah menghujani para pemberontak yang berkumpul di pinggir kota dengan artileri. Pasukan pemberontak, yang berniat menguasai Ajdabiya menyusul serangan udara koalisi, tampak kocar-kacir.

Sejak senin, pasukan pemberontak bergerak dari Benghazi ke Ajdabiya setelah pesawat-pesawat koalisi menghancurkan tank-tank pemerintah di pinggiran Benghazi.

Sejauh ini serangan udara koalisi terfokus pada penghancuran pertahanan udara Libya. Belum jelas apakah AS dan sekutunya akan membombardir posisi pasukan pemerintah di sekeliling Misrata dan Ajdabiya.

Juru bicara unit-unit militer Libya yang desersi,  Khalid Al-Sayah, mengatakan sebuah serangan udara dilancarkan koalisi terhadap posisi pasukan pemerintah di luar Ajdabiya, Senin pagi. Namun laporan ini belum bisa dikonformasi, dan pasukan Qaddafi masih tampak menguasai pinggiran kota itu pada Senin sore.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement