REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI – Aktivis online di Suriah mencemooh sikap pemerintah yang mencap demonstran anti-rezim sebagai "penyusup" atau "penyabot". Dan, mereka mengaku siap siaga menghadapi tipu daya pemerintah yang melacak para aktivis melalui penciptaan situs-situs palsu untuk mengambil IP address dan menangkap mereka.
Seorang pengamat Suriah, yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa pemerintah menggunakan cookie dan membuat link internet palsu untuk melacak alamat individu-individu yang online.
"Kadang-kadang mereka (pemerintah) bergabung dengan kelompok online dan pura-pura menjadi aktivis anti-rezim hanya untuk mengumpulkan lebih banyak nama dan melacak lebih banyak orang," kata sang pengamat, Selasa (22/3).
Para aktivis memperingatkan tentang adanya upaya pemerintah yang bertujuan mengerdilkan kemurnian gerakan mereka. Aktivis mengklaim bahwa tayangan video yang disiarkan pemerintah, yang menunjukkan sejumlah pengunjuk rasa damai—termasuk seorang wanita berjilbab—yang diserang oleh polisi berpakaian biasa, telah direkam sebelumnya.
Para aktivis menuding pemerintah berusaha menayangkan video tersebut untuk menunjukkan kegiatan mereka yang penuh kebohongan. "Seperti drama teater, beberapa ekor anjing rezim pemerintah berkeliaran di jalanan," kata seorang aktivis di Youtube.