Rabu 23 Mar 2011 12:26 WIB

Menlu: Sejumlah Mahasiswa Indonesia Berkeras Tetap Tinggal di Libya

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Didi Purwadi
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Salah satu negara di kawasan Afrika Utara, Libya, masih terus memanas paskapenyerangan tentara sekutu. Namun demikian, sejumlah mahasiswa yang belajar di negara tersebut masih tetap berkeras tinggal di Libya.

“Ada beberapa mahasiswa yang memilih untuk tidak pindah (dari Libya). Tapi kalau keadaannya semakin memburuk, kita harus mengambil langkah-langkah evakuasi,” kata Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, yang ditemui seusai pembukaan Asia Pacific Security and Defense Expo 2011 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (23/3).

Ia menambahkan proses evakuasi untuk mengosongkan kedubes Indonesia di Libya sudah dilakukan dua hari lalu. Duta besar dan sejumlah karyawan bergerak meninggalkan Tripoli menuju Tunis, Tunisia. Namun, fungsi KBRI tetap dilaksanakan, baik oleh dubes yang sekarang dipindahkam di Tunis maupun dengan adanya empat orang staf yang masih berada di KBRI. Empat staf tersebut untuk memastikan seandainya masih ada warga negara Indonesia (WNI) yang memerlukan bantuan.

Menurut data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, hampir praktis semua WNI sudah dievakuasi. Namun untuk memastikan, KBRI tetap mempertahankan empat orang. Ia juga mengakui jika ada komunikasi sekitar 10 WNI di Libya. “Masalahnya pada umumnya masih ada yang memilih untuk di Tripoli, Libya,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement