REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA - Jumlah orang yang dikonfirmasi tewas atau tercatat hilang di Jepang melampaui 24.000 pada Rabu (22/3), 12 hari setelah gempa dahsyat dan hantaman tsunami di pesisir timur laut negara itu.
Ada kekhawatiran jumlah tersebut akan jauh lebih tinggi, akibat bencana tersebut, yang telah meratakan seluruh kota-kota di sepanjang pantai utara Pasifik pulau Honshu. Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan 9.408 orang telah dikonfirmasi tewas dan 14.716 resmi terdaftar sebagai hilang - total 24.124 - pada Rabu siang sebagai akibat bencana 11 Maret. Sebanyak 2.746 orang lainnya terluka.
Gempa itu menjadi bencana alam paling mematikan di Jepang sejak Gempa Bumi Besar Kanto tahun 1923, yang menewaskan lebih dari 142.000 orang. Ratusan ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka dan berlindung di fasilitas-fasilitas evakuasi.