REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Selasa menyerukan kepada pemrotes untuk ikut dalam dialog terbuka, kata kantor berita resmi Saba, hanya beberapa jam setelah pihak oposisi menolak tawaran terbaru Saleh. "Presiden meminta pemuda (demonstran) untuk terlibat dalam dialog yang jujur??, transparan dan terbuka," kata Saba mengutip seorang pembantu dekat Saleh.
"Presiden mempertimbangkan apa yang anak muda lakukan sebagai pembaharuan untuk semangat revolusi dan sistem demokrasi," katanya. Dia menambahkan bahwa presiden meminta para pengunjuk rasa untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Sebelumnya, koalisi oposisi menegaskan kembali penolakannya atas tawaran terbaru Presiden Saleh pada Selasa bahwa dia akan mengundurkan diri setelah mengalihkan kekuasaan ke parlemen pada Januari 2012, namun bersikeras jika dia harus segera mundur. "Kami tidak memiliki perubahan dalam sikap kami, keputusan sekarang adalah terserah kepada para pengunjuk rasa di jalan-jalan," kata juru bicara oposisi Mohamed Qahtan kepada Xinhua.
Sementara itu, pasukan republik yang setia kepada Saleh pada Selasa mengepung pangkalan udara militer di kota pelabuhan bagian barat Al-Hodayda, setelah membelot dari rezim dan bergabung dengan "revolusi," kata seorang perwira militer provinsi kepada Xinhua.
Aksi berlangsung hanya satu jam seusai pertemuan Saleh dengan Dewan Tinggi Angkatan Darat, setelah pilot Kolonel Ahmed al-Sanhani menyatakan dukungan terhadap gerakan protes pro-
reformasi, kata pejabat itu tak bersedia disebut namanya. Pasukan garfa republik juga mengepung Brigade Pertahanan Udara yang merupakan jajaran pertahanan pertama pangkalan udara itu.
Tidak ada bentrokan sejauh ini terjadi. Untuk perkembangan lebih lanjut hari ini, polisi menarik diri dari provinsi-provinsi besar, termasuk ibu kota, setelah pasukan bersenjata dikerahkan sejak Senin malam, satu langkah yang muncul setelah puluhan pejabat pemerintah, tentara dan aparat keamanan membelot ke gerakan pro-demokrasi.
Sekretaris pers Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh membantah laporan Selasa bahwa presiden bersedia untuk mengundurkan diri pada akhir tahun ini. "Tidak ada perubahan dalam sikap Presiden Saleh, terutama setelah presiden menawarkan prakarsanya tentang alih kekuasaan kepada parlemen pada akhir 2011, dan meninggalkan jabatannya pada 2013," kata sekretaris press Ahmed al-Soufi kepada Xinhua.