Rabu 23 Mar 2011 15:59 WIB
Serangan Koalisi di Libya

‘Agresi Minyak’ di Libya, Indonesia Harus Bersuara

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Azyumardi Azra
Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Agresi negara-negara Barat atas dasar resolusi PBB yang memberlakukan zona larang terbang mencerminkan kepentingan akan minyak. Pasalnya, negara-negara Barat seolah tanpa pikir panjang menyerang Libya. Sebab itu, Indonesia sebagai pihak yang memiliki suara dalam dunia Islam seharusnya mengutuk serangan tersebut.

"Jika saja Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB), Indonesia bisa mengatakan tidak pada resolusi tersebut, Karena bila ya, Indonesia akan mengalami hal yang sama dengan Libya," papar Cendikiawan Muslim yang juga pengamat Timur Tengah, Azyumardi Azra, kepada Republika.co.id, saat ditemui di Universitas Ass-syafiiyah, Jakarta, Rabu (23/3).

Azyumardi mengatakan Indonesia memang seharusnya menegaskan sikap untuk mengatakan mengutuk terhadap agresi tersebut. Sebab, pola seperti itu sudah dilakukan AS dan sekutunya ketika menaklukan Afganistan dan Irak. AS dan negara-negara barat selalu memanfaatkan resolusi PBB untuk mengamankan kepentingannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement