REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI-Bukan rahasia jika media Barat tendensius dalam pemberitaan soal Libya. Namun ternyata, masih ada media Barat lain yang memperingatkan sesamanya. Dalam pemberitaan Fox News Senin lalu, wartawan Pentagon mereka, Jennifer Griffin, melaporkan pemerintah Libya menjadikan wartawan asing sebagai tameng hidup. Ia melaporkan Inggris membatalkan serangan ke tempat perlindungan Qaddafi di Tripoli karena wartawan CNN, Reuters, dan media lainnya diundang pemerintah Libya ke lokasi tersebut, untuk dijadikan tameng hidup.
Laporan yang sama juga dimuat di Foxnews.com dengan judul ‘Eksklusif: Libya Jadikan Wartawan Asing sebagai Tameng Hidup’.
Koresponden senior internasional CNN, Nic Robertson, yang ikut dalam tur media ke tempat perlindungan Qaddafi, tak kuasa menahan kemarahannya terhadap laporan Fox. “Tuduhan ini keterlaluan dan sangat munafik,” kata Robertson saat mengudara dalam acara ‘The Situation Room with Wolf Blitzer’ di CNN pada malam harinya. Ia mengatakan tuduhan menggunakan wartawan asing sebagai tameng hidup adalah ‘gila’.
Soal munafik, ia mengatakan Fox juga mengirimkan perwakilan dalam tur media itu, meski bukan merupakan wartawan. “Dia staf nonredaksi. Dia diberi kamera dan disuruh untuk ikut. Sementara wartawan Fox di sini (Libya) yang bernama Steve Harrigan adalah orang yang saya kenal sejak lama. Ia lebih banyak terlihat saat sarapan (di hotel) dibandingkan di lapangan dalam tur bersama pejabat pemerintah,” ujarnya.
“Jika saya saat ini kelihatan marah, saya memang marah. Saya pikir kebohongan datang dari pemerintah di sini (Libya). Saya tak menyangka jika itu (kebohongan) datang dari sesama wartawan. Jujur ini sangat menyecewakan saya,” lanjutnya.
Griffin, wartawan Fox, kemudian mengaku melakukan kesalahan dan meminta maaf dalam acara Greta Van Susteren. Namun, ia tetap membela laporannya bahwa serangan udara Inggris terganggu karena keberadaan wartawan yang dekat dengan target.
“Fox News terus melaporkan tanpa akurat dan pemahaman terhadap kondisi seluruh reporter di lapangan. Kami tak ingin berkomentar lebih jauh atas masalah ini,” ungkap pernyataan CNN.