Rabu 23 Mar 2011 18:49 WIB

Terkait Keselamatan Nuklir, Taiwan Ingin Kerjasama dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID,TAIPEI--Presiden Taiwan Ma Ying-jeou pada Rabu meminta kepada Cina agar mereka mau bekerja sama dengan pulau tersebut terkait keselamatan nuklir, di tengah krisis nuklir yang masih berlangsung di negara tetangga Jepang. Ma, yang juga merupakan ketua partai pemerintah, Kuomintang, mengatakan kedua pihak harus membicarakan kerja sama guna mengantisipasi kerusakan dalam situasi bencana, terutama karena Cina sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk pembangunan puluhan pembangkit nuklir baru.

"Menjamin keselamatan nuklir adalah isu yang harus kita hadapi ... hal itu bukan hanya isu antara kedua pihak namun menjadi masalah regional," katanya dalam sebuah pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi partai. Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima Jepang sedang berada dalam kondisi rusak parah akibat gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu.

Pernyataan Ma tersebut muncul setelah para menteri luar negeri Jepang, Cina, dan Korea Selatan pada akhir pekan lalu menyepakati peningkatan kerja sama terkait keselamatan nuklir dan kesiapan penanganan bencana. Sentimen antinuklir berkembang di Taiwan setelah bencana gempa itu, dengan lebih dari 2.000 orang menggelar aksi protes pada Minggu, guna menghentikan upaya pemerintah untuk pembangkit listrik tenaga nuklir baru.

Beberapa jajak pendapat juga menunjukkan bahwa sebagian besar warga Taiwan khawatir tentang keselamatan tiga instalasi atom di pulau tersebut, yang memasok sekitar 20 persen listrik untuk memenuhi kebutuhan di Taiwan. Taiwan, seperti halnya Jepang, terletak di bagian rawan gempa dari palung Pasifik.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement