Senin 13 Oct 2014 09:47 WIB

Protes Pembatasan Gerak Muslimah, Ratusan Perempuan Selfie Berkerudung

WISH di FB
Foto: worldbuletin.net
WISH di FB

REPUBLIKA.CO.ID,CANBERRA—Gerakan menolak kebijakan Perdana Menteri Australia yang membatasi gerak perempuan berhijab saat menghadiri sidang parlemen bermunculan. Salah satunya digalang oleh Women in Solidarity with Hijabs (WISH) melalui linimassa Facebook.

Sejak dibuka sepekan lalu, akun Facebook yang digagas pengacara Muslim, Mariam Veiszadeh sudah di-like 20 ribu orang. Yang unik, para pendukung kampanye ini melakukan selfie atau memfoto diri sendiri dengan menggunakan kerudung ataupun hijab.

“Pada dasarnya kita terlahir berbeda-beda, jadi tak masalah kalau ada yang Muslim dan mengenakan hijab,” terang Veiszadeh pada ABC, Senin (13/10).

Ia menganggap pemikiran multikutural seperti dirinya pastilah muncul di tengah-tengah negara demokrasi. Namun, justru sang pemimpin negaranya mengajak mundur kembali ke masa-masa perdebatan antaragama.

Tak ayal, respon masif ditunjukkan ratusan perempuan Muslim maupun non-Muslim di Australia.

Di wall Facebook WISH, mereka mengenakan penutup kepala atau berjilbab sebagai bentuk dukungan bagi kebebasan beragama.

Sejak pedebatan ini memanas, kalangan Muslimah di berbagai kota di Australia telah menjadi korban serangan rasial.

Di Melbourne, misalnya, ada seorang wanita Muslim didorong keluar dari kereta yang belum berhenti penuh di salah satu stasiun. Di Brisbane, bahkan masjid komunitas Indonesia menjadi sasaran vandalisme.

“Luar biasa. Setiap kali kami mengunggah foto-foto selfie ini, tanggapannya luar biasa. Muslimah di Australia telah menanggung akibat dari Islamaphobia dan saya kira kejadian yang tidak diinginkan akan semakin meningkat karena perdebatan mengenai burka saat ini,” ujar Veiszadeh yang merupakan imigran dari Afghanistan ini.

Salah satu pesohor yang berpartisipasi dalam kampanye ini adalah presenter televisi, Jessica Rowe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement