Rabu 20 Feb 2019 14:09 WIB

Waspadai Modus Penipuan Turis Saat Liburan di Luar Negeri

Modus penipuan turis di luar negeri diidentifikasi oleh Lonely Planet.

Red: Nur Aini
Turis menikmati liburannya di Jerman.
Foto: EPA
Turis menikmati liburannya di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Turis internasional yang melakukan kunjungan ke manca negara semakin meningkat karena munculnya berbagai transportasi yang terjangkau. Namun, di tengah meningkatnya kunjungan turis tersebut terjadi juga banyak usaha penipuan, dan jenis penipuan tersebut kadang tidak berubah walau terjadi di tempat berbeda.

Inilah yang paling banyak terjadi menurut Chris Zeiher dari Lonely Planet, sebuah penerbit yang banyak menerbitkan buku-buku panduan melancong ke berbagai negara, kepada ABC.

Baca Juga

1. Turis Mengemis (Begpacking)

Tindakan ini menurut Zeiher adalah hal yang paling membuatnya marah, karena membuat reputasi mereka yang menjadi turis backpacking mengalami reputasi buruk.

Begpacking adalah tindakan beberapa turis muda yang sebenarnya memang tidak mampu kemudian melakukan tindakan mengemis di stasiun kereta atau di tempat umum. Mereka meminta-minta agar mereka bisa melanjutkan perjalanan. Padahal, mereka memang pada awalnya tidak memiliki cukup dana untuk bepergian.

Hal yang lain misalnya melakukan ngamen atau mempertunjukkan keterampilan lain untuk bisa mendapatkan rasa kasihan dari penduduk lokal, padahal mereka tidak memiliki kemampuan memadai untuk menyanyi. Sekarang beberapa kota seperti di Hong Kong dan Bangkok (Thailand) berusaha memberantas hal tersebut, dan mendenda para 'pengemis' tersebut atau mengancam bahwa mereka akan dideportasi.

2. Polisi Palsu (Fake Police)

Di beberapa negara, kadang para turis didatangi orang yang mungkin berseragam polisi yang ingin menggeledah apakah kita memiliki mata uang palsu. Mereka akan berusaha menggeledah dompet atau tas untuk melihat apakah uang lokal yang kita miliki palsu. Namun, yang terjadi setelah tas atau dompet kita dikembalikan, uang asli yang kita miliki malah hilang.

Tindakan yang lebih agresif adalah ketika polisi-polisi palsu meminta kita menunjukkan paspor dan kemudian menyitanya. Mereka kemudian akan menemukan ada yang salah dengan visa dan kemudian meminta uang.

Apa yang mesti dilakukan?

Jangan takut. Jangan pernah untuk menyerahkan dompet dan paspor anda, dan minta kepada polisi palsu itu kartu identitas mereka. Kalau perlu minta agar bersama-sama ke kantor polisi sehingga pemeriksaan dilakukan di sana. Biasanya kalau mereka polisi palsu, mereka segera akan mencari alasan untuk meninggalkan anda.

3. Kasir sedang menelpon (Cashier on a Call)

Bentuk penpuan ini populer di Spanyol. Ketika hendak membayar dengan menggunakan kartu kredit di toko minuman, ada kemungkinan kasir akan terlihat sedang menggunakan telepon sambil melayani anda.

Dan ketika itu proses transaksi yang mestinya cepat karena anda hanya membeli sebotol minuman akan berjalan lama, dengan kasir itu seolah-olah ada masalah dengan HPnya. Hal yang terjadi adalah kasir itu tidaklah sedang menelpon, namun dia sedang berusaha mengambil foto kartu anda yang bisa digunakan kemudian.

Oleh karena itu untuk menhindarinya, minta dengan sopan kepada kasir untuk menyelesaikan pembicaraan telepon sebelum anda menyerahkan kartu kredit.

Kalau pun tidak, anda bisa membayar dengan uang tunai.

4. Ada Tahi Burung di Pundak (Bird Shit on your shoulder)

Ketika anda sedang enak-enak menikmati suasana kota tempat anda berkunjung tiba-tiba ada yang menepuk pundak anda dan mengatakan ada tahi burung di pundak anda. Dalam waktu bersamaan, orang itu membawa sapu tangan atau lap untuk membantu membersihkan tahi burung tersebut.

Ketika itu terjadi itulah mereka melakukan aksi karena lap itu hanya sebagai alat penutup karena di bawahnya tangannya akan masuk ke kantong atau tas anda untuk mengambil dompet, kamera, atau barang lainnya.

Oleh karena itu, walau susah dihindari karena datangnya tiba-tiba, berhati-hatilah dengan orang berusaha meraba atau memegang khususnya kalau dia membawa lap yang besar.

Lihat artikel selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-02-20/bentuk-penipuan-untuk-menjebak-turiss/10829908
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement