Senin 10 Jun 2013 13:16 WIB

10 Tahun Tinggal di Hutan Lestarikan Kangguru Pohon

Red:
Jim Thomas, aktivis lingkungan
Jim Thomas, aktivis lingkungan

PORT MORESBY -- Kecintaan pada kangguru langka telah mendorong sepasang suami-isteri Australia berada selama 10 tahun di hutan terpencil Papua Nugini.

Ahli satwa Jim Thomas dan isterinya Jean selama 10 tahun terakhir berusaha menyelamatkan dua jenis kangguru pohon, Weimang dan Tenkile, yang terancam punah karena diburu penduduk lokal. Jumlah dua jenis kangguru ini merosot sampai kurang dari 500 sebelum suami-isteri ini tiba di Torricelli Mountain Ranges, Papua Nugini.

Pasangan aktivis lingkungan itu kemudian berusaha menyakinkan 10,000 penduduk di 50 desa di daerah itu agar berhenti memburu kangguru pohon dan menandatangani sebuah moratorium yang melindungi binatang itu di sebuah kawasan lindung seluas 180,000 hektare. Agar mereka tidak makan daging kangguru pohon, Jim dan Jean Thomas mengajari penduduk desa untuk beternak kelinci, ayam dan ikan. "Dalam waktu beberapa tahun, beberapa penduduk desa datang menemui kami dan mengatakan, 'Hey, setelah 20 tahun, kini kami mulai melihat Tenkile di tanah kami'," kata Jim Thomas.

Selain membantu penduduk lokal dengan mengajari metode peternakan baru, Aliansi Konservasi Tenkile yang didirikan Jim dan Jean juga mempunyai beberapa proyek sosial.

Misalnya penyediaan air bersih di beberapa desa di Papua Nugini. Apalagi, banyak penduduk tertular penyakit karena kurangnya air bersih,

Jim Thomas dan istrinya kini dihormati oleh para penduduk. Pada perayaan 10 tahun mereka tinggal di hutan Papua Nugini, ratusan penduduk mendatangi mereka dan mengadakan perayaan khusus.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement