Jumat 08 Nov 2013 21:17 WIB

Petani Australia Khawatirkan Dampak Isu Mata-mata

Red:
Dale Park
Dale Park

CANBERRA -- Kelompok lobi Western Australia (WA) Farmers Federation, menyatakan khawatir terhadap ketegangan hubungan dengan Indonesia menyusul terungkapnya isu spionase yang dilakukan dari kantor Kedubes Australia di Jakarta, akan berdampak pada hubungan dagang khususnya di sektor pertanian dan peternakan.

Operasi spionase yang memata-matai Indonesia kabarnya dilakukan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, tanpa sepengetahuan Duta Besar Greg Moriarty.

Indonesia menyatakan protes dengan adanya isu itu, sementara pemerintah Australia menolak menegaskan atau menyangkal tuduhan tersebut. Menlu Julie Bishop hanya mengatakan, pihaknya tidak patut mengomentari masalah-masalah detail intelijen.

Ketua WA Farmers Dale Park mengatakan, mengingat pentingnya hubungan perdagangan antara kedua negara bagi para produsen pertanian, hal itu mencemaskan.

"Dari perspektif perdagangan, ketegangan hubungan ini sungguh mengkhawatirkan," katanya kepada ABC.

Menurut Park, semua orang punya kemampuan untuk marah. "Bukan hanya orang Indonesia, beberapa dari negara tetangga Australia lainnya juga. Namun kelihatannya kita benar-benar secara khusus membuat orang Indonesia marah," ujarnya.

Ia berharap,masalah ini dapat diatasi. "Kalau bicara mengenai perdagangan, kita juga harus ingat bahwa hal itu berlangsung dua arah," kata Dale Park.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement