Jumat 10 Oct 2014 22:26 WIB

Atasi Kasus Perkosaan, Polisi Minta Pengguna Aplikasi Kencan Waspada

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerkosaan yang dilakukan sekelompok laki-laki kepada korban wanita pada akhir pekan lalu (4/10) di Sydney  telah membuat polisi mengeluarkan peringatan. Terutama bagi para pengguna aplikasi online dating, karena profil yang ada tidak melewati cek terlebih dahulu.

Peringatan ini dikeluarkan setelah korban wanita berusia 28 tahun asal Selandia Baru bertemu dengan seorang pria lewat aplikasi telepon genggam 'Tinder'. Keduanya pergi ke sebuah bar, namun wanita tersebut tiba-tiba bangun di tempat lain dalam keadaan pusing. Diduga ia telah diperkosa secara berkelompok, oleh teman-teman pria tersebut.

Detektif Michael Haddow mengatakan aplikasi dan situs yang menawarkan kencan dengan cepat dan mudah, tidaklah terlalu aman. "Saran kami bagi mereka yang bertemu dengan orang lain untuk pertama kalinya, lebih baik di tempat-tempat publik, dan kalau bisa ada teman," ujar Haddow baru-baru ini.

"Kita harus paham bahwa akan selalu ada sebagian orang yang menggunakan kesempatan dari situs atau aplikasi kencan seperti itu."

Ia juga mengatakan akan sulit bagi pihak kepolisian untuk melakukan tindakan hukum, karena kebanyakan aplikasi kencan tersebut di buat di negara lain.

Beberapa pengguna aplikasi 'Tinder' mengaku mereka memang menggunakan aplikasi tersebut untuk memuaskan nafsunya. Jadi latar belakang orang yang ada di profil tidak menjadi penting.

Aplikasi ini adalah satu dari sekian banyak aplikasi yang memberikan kesempatan orang-orang untuk saling berkenalan dan bertemu.

'Tinder' sendiri telah digunakan oleh lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, dengan slogan, "menghubungkan orang-orang dengan pengalaman yang menyenangkan".

Daniel, pria berusia 22 tahun dari Sydney mengaku kalau ia menggunakan aplikasi itu hanya untuk kesenangan atau seks.

"Tapi tergantung tiap-tiap orang juga, mungkin juga bisa lebih dari sekedar senang-senang, tapi biasanya hanya sebatas soal seks," ujar Daniel.

Claudia, asal Sydney juga adalah pengguna aplikasi kencan, meski sekarang ia mengaku sedang 'beristirahat' dulu.

"Kalau kita ketemuan dengan seseorang di bar, ya mungkin akan sedikit lebih baik. Dunia maya, akan selalu sulit untuk ditebak," ujarnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement