Rabu 16 Jan 2019 01:50 WIB

Ledakan Terjadi di Kompleks Perhotelan Kenya

Ledakan disusul bunyi tembakan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Friska Yolanda
Polisi Nairobi berjaga di depan lobi hotel yang menjadi sasaran pengeboman pada Selasa (15/1).
Foto: AP
Polisi Nairobi berjaga di depan lobi hotel yang menjadi sasaran pengeboman pada Selasa (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Sebuah ledakan terjadi di  Nairobi, Kenya pada Selasa (15/1) waktu setempat. Ledakan itu terjadi disebuah kompleks perhotelan berbintang di Nairobi. Dilansir Al Jazeera, seorang saksi mata menyebutkan ledakan tersebut terjadi dua kali disusul dengan bunyi tembakan.

“Kami diserang, ini mengerikam. Apa yang saya lihat mengerikan. Ketika saya berlari keluar saya melihat (tubuh) manusia seperti dicincang,” tutur sumber yang berada di lokasi kejadian. 

Bunyi tembakan pun menyusul setelah ledakan tersebut. Kepulan asap membumbung tinggi dari lokasi kejadian. Polisi pun mengerahkan unit penjinak bom di lokasi dan jalur kendaraan pun ditutup karena dikhawatirkan terdapat bahan peledak. 

“Kami sudah mengirim petugas ke lokasi kejadian, termasuk mengirim unit antiterorisme. Tapi sejauh ini kami belum memiliki informasi lebih lanjut,” tutur juru bicara kepolisian Nairobi, Charles Owino.

Kelompok  bersenjata Somalia al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Al-Sahab menyampaikan hal itu pascapengadilan memulai persidangan dalam kasus serangan mal Westgate yang menewaskan 67 orang. 

“Kami saat ini sedang melakukan operasi di Nairobi,” tutur juru bicara operasi militer kelompok tersebut pada Al Jazeera

Jaksa penuntut Kenya mengatakan, keempat tersangka dalam kasus Westgate dituntut dengan tuduhan telah melakukan teror dan menggunakan dokumen palsu. Kendati demikian, para tersangka menyangkal semua tuduhan tersebut. 

Kenya menghadapi rangkaian serangan setelah mengirimkan tentaranya ke Somalia pada 2011 untuk melawan kelompok yang  diduga terkait dengan Al Qaeda. Serangan yang terjadi Selasa, tepat tiga tahun setelah kelompok bersenjata itu menyerbu pangkalan militer Kenya di Somalia dan menewaskan puluhan tentara. 

Pada April 2015, dalam salah satu serangan paling mengerikan di Kenya yang dilakukan al-Shabab telah menewaskan 148 orang, kebanyakan dari mereka mahasiswa, di sebuah universitas di Garissa, Kenya timur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement