REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Serangan militan Boko Haram di Barat Laut Nigeria pada awal pekan ini dilaporkan menewaskan 60 orang. Menurut Amnesty International, serangan itu menjadi yang paling mematikan dan berpotensi menjadi kejahatan perang.

Direktur Badan Hak Asasi Manusia di Nigeria, Osai Ojigho, mengatakan, mereka yang bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan. Serangan itu terjadi dua pekan setelah Boko Haram, kelompok jihadis yang pada satu titik bersekutu dengan ISIS, mengambil kendali dan berlari keluar dari tentara Nigeria yang ditempatkan di sana.

Ojigho menambahkan tentara meninggalkan pos mereka sehari sebelum serangan maut itu. "Sama sekali gagal melindungi warga sipil," ucapnya dikutip Fox News.

Sementara itu, Badan Pengungsi PBB mengatakan, serangan Boko Haram dalam beberapa pekan terakhir memaksa 30 ribu orang keluar dari Timur Laut Nigeria dan masuk ke Kamerun. Selain itu, lebih dari 250 ribu orang terlantar di tengah meningkatnya serangan-serangan militan yang ditujukan pada penduduk sipil.

Ikuti Whatsapp Channel Republika