Rabu 14 Mar 2018 18:30 WIB

Direktur Baru CIA Gemar Menyiksa Tahanan untuk Interogasi

Praktik interogasi dengan penyiksaan dilakukan terhadap tersangka dari Alqaidah.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Direktur CIA, Gina Haspel
Foto: CIA via AP
Direktur CIA, Gina Haspel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia telah memilih Wakil Direktur CIA Gina Haspel untuk menggantikan Mike Pompeo sebagai Direktur CIA, pada Selasa (13/3). Sementara Pompeo ditunjuk Trump untuk mengisi posisi Rex Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri AS.

Haspel dikenal bertanggung jawab atas salah satu praktik interogasi CIA yang kontroversial, yaitu waterboarding. Teknik penyiksaan itu telah digunakan CIA terhadap tersangka teror dari kelompok Alqaidah. Metode tersebut membuat tersangka merasakan seolah tenggelam di dalam air.

Saat bekerja sebagai petugas klandestin di Thailand pada 2002, Haspel dilaporkan terlibat dalam interogasi dua tersangka, yaitu Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim al-Nashiri. Metode yang digunakan untuk menginterogasi orang-orang tersebut salah satunya adalah waterboarding.

Abu Zubaydah diinterogasi dengan teknik penyiksaan ini selama 83 kali dalam satu bulan. Dia bahkan harus kehilangan pandangan di salah satu matanya.

Sesi penyiksaan oleh CIA direkam dalam sejumlah rekaman video dan Haspel juga diduga berperan dalam menghancurkan rekaman-rekaman tersebut pada 2005. Haspel pernah mengatakan keputusan untuk melakukan waterboarding diambil oleh pemimpin CIA saat itu, Jose Rodriguez.

Agen CIA menyiksa tersangka teror dengan waterboarding di sejumlah tempat penyiksaan di seluruh dunia, sampai mantan Presiden Barack Obama mengakhiri praktik tersebut melalui perintah eksekutif pada 2009. "Latar belakang Haspel membuatnya tidak pantas untuk menjabat sebagai Direktur CIA," kata Senator Ron Wyden, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/3), seperti dilaporkan The Huffington Post.

"Pencalonannya harus mencakup transparansi total tentang latar belakangnya yang pernah saya bahas lebih dari setahun lalu ketika dia diangkat sebagai wakil direktur CIA. Jika Haspel berusaha menjabat di tingkat tertinggi intelijen AS, pemerintah tidak dapat lagi menutupi fakta dari masa lalunya," papar Wyden.

Senator John McCain juga mengungkapkan skeptisismenya tentang latar belakang Haspel. "Haspel perlu menjelaskan tingkat keterlibatannya dalam program interogasi CIA, selama proses konfirmasi (untuk menjadi Direktur CIA)," ujar McCain.

Beberapa anggota Partai Demokrat di Kongres dilaporkan telah menolak pencalonan Haspel untuk menjadi wakil direktur CIA tahun lalu. "Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa individu ini terlibat dalam penghancuran rekaman video interogasi CIA. Rekaman ini mendokumentasikan penyiksaan CIA terhadap dua tahanan," kata Senator Sheldon Whitehouse, pada Februari lalu.

Promosi Haspel untuk menjadi Direktur CIA mencerminkan dukungan Pompeo dan Trump terhadap program interogasi teroris dengan teknik penyiksaan. Trump sempat mengatakan ia ingin mengembalikan praktik waterboarding.

Pompeo juga pernah mengungkapkan dia akan mempertimbangkan untuk mengembalikan praktik tersebut. Namun ia mengaku percaya Presiden Trump tidak akan memintanya untuk melakukannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement