Rabu 15 Aug 2018 14:57 WIB

Panti Jompo Terbakar, 10 Lansia Tewas

Presiden Cile ikut berduka atas insiden kebakaran tersebut.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Kebakaran/ilustrasi
Foto: pixabay
Kebakaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Sepuluh orang tewas hangus terbakar di Panti Jompo Cile pada Selasa (14/8) shubuh waktu setempat. Semua korban diketahui merupakan wanita jompot. 

Hal itu membuat Presiden Cile Sebastian Pinera berduka cita dan membuatnnya memikirkan masalah perawatan manula yang kerap terabaikan di negaranya.

Insiden itu menghidupkan kembali perdebatan di Amerika Selatan soal situasi tidak layak yang dihadapi oleh ribuan orang tua lanjut usia. Kualitas hidup mereka terkikis oleh peningkatan biaya hidup dan rendahnya upah pensiun.

Pihak berwenang setempat mengatakan, kebakaran Panti Jompo terjadi pada pagi hari dan dalam hitungan menit menyapu bersih rumah panti Jompo Santa Marta di Komune Selatan Chiguayante itu.

"Teradapat 10 orang meninggal dunia, semuanya perempuan yang berada di asrama kedua," ujar Gubernur wilayah Biobio, Jorge Ulloa kepada media setempat.

Ulloa mengatakan, para korban terjebak dan tidak dapat melarikan diri dari api, sebab gerak mereka terbatas di atas tempat tidur. Sementara ada satu orang selamat yang saat ini tengah dalam perawatan tim medis pusat kesehatan setempat.

Hingga kini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Presiden Pinera mengunjungi lokasi kejadian, kemarin. Hal itu menunjukkan solidaritasnya dan kasih sayang kepada korban dan keluarga korban yang ditinggalkan.

"Saya berharap kecelakaan tragis ini akan menggoncangkan hati nurani dan membantu kami sebagai masyarakat untuk lebih mendukung, lebih dekat dan peduli, lebih ramah kepada semua manula di wilayah kami," kata Pinera.

Presiden mengatakan, program pemerintahnya untuk reformasi jaminan sosial, akan diluncurkan dalam beberapa pekan mendatang. Program itu merupakan bagian untuk membantu manula, agar keluarga mereka dapat tetap dekat.

Sementar, Pihak berwenang mengatakan protokol keamanan di rumah sisanya telah diikuti dan bahwa para lansia tidak terkunci di dalam ruagan mereka berada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement