Kamis 24 Jan 2019 09:11 WIB

Ribuan Demonstran Tuntut Penggulingan Presiden Maduro

Demonstran menilai kemenangan Maduro dalam pemilu palsu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Ikustrasi krisis Venezuela.
Foto: Reuters
Ikustrasi krisis Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Ribuan warga menggelar unjuk rasa untuk menggulingkan pemerintahan dua periode Presiden Venezuela, Nicolas Maduro pada Rabu (23/1) waktu setempat. Empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan semalam menjelang protes besar dari oposisi.

Seperti dilansir BBC, ribuan orang memadati jalan utama kota. "Waktu habis Maduro, pemerintahan dan jabatanmu habis! Mengertilah!" kata seorang pengunjuk rasa.

"Kebebasan! Kebebasan!," sorak beberapa pengunjuk rasa.

Pengunjukrasa lain mengatakan, "Kita ini kelaparan, orang mati di jalan. Cukuplah sudah, Maduro!"

Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua pada awal Januari. Kemenangannya dalam pemilu dinilai palsu oleh banyak komunitas internasional.

Baca juga, Venezuela Hadapi Krisis Ekonomi, Maduro Minta Bantuan Cina.

Ekonomi Venezuela telah jatuh bebas selama beberapa tahun di bawah kepemimpinannya. Hiperinflasi dan kekurangan bahan pangan, termasuk makanan, telah memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara.

Di depan ribuan pengunjuk rasa di Caracas, Guaido mengangkat tangan kanannya dan mengatakan ia secara resmi memikul tanggung jawab eksekutif nasional.

Anggota parlemen berusia 35 tahun itu mengatakan langkah tersebut adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Venezuela dari kediktatoran dan memulihkan ketertiban konstitusional.

“Kami tahu bahwa ini akan memiliki konsekuensi,” kata Guaido pada kerumunan yang bersorak-sorai berdiri di depan sebuah mimbar berhiaskan lambang nasional Venezuela.

Untuk dapat mencapai tugas ini dan membangun kembali konstitusi Venezuela, Guaido mengatakan perlu persetujuan semua rakyat Venezuela. Guaido sebelumnya menyatakan bersedia memangku jabatan kepresidenan secara sementara dengan dukungan angkatan bersenjata untuk mengadakan pemilihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement