Kamis 24 Jan 2019 09:48 WIB

Presiden Maduro Kian Terisolasi di Kawasan

AS mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Nicolas Maduro
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Sebagian besar negara-negara Amerika Latin mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara pada Rabu (23/1) waktu setempat.  Sikap beberapa negara membuat Nicolas Maduro semakin terisolasi ketika ia menghadapi protes oleh ribuan warganya dan ancaman dari Amerika Serikat (AS).

Bolivia dan Kuba adalah satu-satunya negara di kawasan itu yang secara eksplisit menyuarakan dukungan bagi Maduro. Sementara Argentina, Brasil, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Honduras, Panama, Paraguay, dan Peru mendukung pemimpin oposisi, Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido (35 tahun).

Tak hanya itu, AS dan Kanada juga mengakui Guaido sebagai penguasa sah Venezuela. Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa semua opsi ada padanya dan pemerintahan AS mengisyaratkan akan menjatuhkan sanksi baru ke Venezuela.

Meski demikian, Meksiko dengan Presiden-nya Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, Meksiko tidak akan memihak kepada Guaido sebab itu adalah pelanggaran kedaulatan. Lopez Obrador mengatakan, masih akan mengakui Maduro sebagai presiden sah Venezuela dan menyerukan dialog.

"Meksiko tidak menjadi bagian dari upaya ini untuk memihak dan mempromosikan jenis intervensi internal," kata juru bicara kepresidenan Jesus Ramirez yang dikutip Reuters, Kamis.

Baca juga, Venezuela Hadapi Krisis Ekonomi, Maduro Minta Bantuan Cina.

Di bawah Lopez Obrador, Meksiko telah kembali ke kebijakan luar negeri tradisionalnya tanpa intervensi. "Kami mempertahankan posisi netralitas dan non-intervensi terhadap konflik di Venezuela," kata Ramirez.

Meksiko merupakan negara yang pernah menjadi anggota vokal blok regional Grup Lima yang dibuat untuk menekan Maduro agar memberlakukan reformasi demokratis.

Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela pada Rabu (23/1). Ia mendeklarasikan dirinya di sebuah rapat umum yang dihadiri puluhan ribu rakyat Venezuela. Dia menuduh Maduro telah merebut kekuasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement