REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD — Para pejabat kesehatan Pakistan menangguhkan kampanye gerakan anti-polio nasional di negara itu. Kebijakan itu tepat setelah seorang pekerja kesehatan dan dua polisi yang mengawal tim vaksinasi tewas tertembak orang tak dikenal.
Seperti dilansir di Arab News pada Sabtu (27/4), mereka tewas dalam serangan terpisah di seluruh negeri, dalam waktu kurang dari sepekan. Pakistan adalah salah satu dari tiga negara di dunia yang menjadi endemik polio. Dua negara lainnya adalah Afghanistan dan Nigeria
Kampanye gerakan anti-polio terkendala sejumlah masalah di Pakistan, seperti ancaman militan, hingga mitos yang mengakar pada masyarakat untuk menolak vaksinasi terhadap anak-anaknya.
Para pejabat berwenang di Pakistan beranggapan, kawanan bersenjata tak dikenal menargetkan pekerja polio dan polisi yang bertugas melindungi para petugas medis.
Para korban tewas dalam tiga serangan terpisah pada pekan lalu. Mereka tewas di daerah-daerah pedesaan barat, yang berbatasan dengan Afghanistan. Para pelaku langsung melarikan diri.
Kebijakan penghentian sementara gerakan anti-polio dikeluarkan pada Sabtu (27/4). Bahkan, keputusan itu dikeluarkan setelah adanya dua laporan kasus polio baru di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut.