REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- Kepolisian India mengatakan mereka menggeladah tiga rumah yang diduga milik anggota kelompok teror. Tiga orang tersebut dicurigai memiliki hubungan dengan kasus 15 orang India yang ingin bergabung dengan milisi ISIS.
Serbuan itu dilakukan satu pekan setelah serangan bom di Sri Lanka yang menewaskan 250 orang lebih. Badan Investigasi Nasional (NIA) India mengatakan mereka menggeledah tiga rumah di sebelah selatan Negara Bagian Kerala yang terletak di ujung Semenanjung India.
Serangkaian bom bunuh diri yang dilakukan kelompok teror di sejumlah hotel dan gereja di Sri Lanka pada hari Paskah lalu sangat mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Sri Lanka cukup damai setelah perang saudara berakhir pada 2009 lalu.
"Orang-orang ini diduga yang memiliki hubungan dengan beberapa orang yang ingin keluar dari India untuk bergabung dengan organisasi teror ISIS/Daesh," kata NIA dalam pernyataan mereka, Senin (29/4).
Para penyidik menemukan telepon genggam, kartu SIM, alat penyimpan digital termasuk CD dan DVD yang berisi ceramah Zakir Naik yang dianggap radikal di India. NIA menambahkan para penyidik juga menemukan catatan yang berisi tulisan tangan dengan huruf Malayalam dan Arab.
Petinggi dan mantan petinggi kepolisian India mengatakan kelompok ekstremis Islam hampir tidak akan menimbulkan ancaman di negara itu. Mereka mengatakan masyarakat mayoritas Hindu dan agama minoritas memiliki sejarah yang rukun.
"Dibandingkan populasi Islam yang besar, presentasi masyarakat Islam di sini sangat kecil, jumlah yang tidak signifikan," kata mereka.