REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Warga India antusias memberikan suara dalam fase terakhir pemilihan umum, Ahad (19/5). Partai nasionalis Hindu Perdana Menteri, Narendra Modi mencari dukungan agar kembali terpilih pada periode lima tahun mendatang.
Seorang pensiunan guru sekolah di Kolkata, Prodeep Chakrabarty mengatakan, Partai Bharatiya Janata Modi sangat ingin memenangkan beberapa kursi melawan partai regional Banerjee.
"Orang-orang terpecah karena berbagai alasan, kita harus menunggu hasil akhir untuk melihat siapa yang memberikan suara. Hal-hal ini tidak dapat diprediksi seperti sebelumnya," kata Chakrabarty.
Di Kolkata, ibukota Benggala Barat, para pemilih berbaris di luar TPS sejak dini hari untuk menghindari panas yang menyengat. Para pejabat keamanan bersenjata berjaga di dalam, dan di luar pusat-pusat saat kekhawatiran akan terjadi kekerasan.
Para pemilih juga bangun pagi-pagi di Varanasi di negara bagian Uttar Pradesh. Tempat para pekerja pemilu mengatur tempat berteduh, dan kipas untuk mendinginkan suasana.
"Saya langsung datang dari pagi untuk memberikan suara saya dan terkejut melihat antusiasme di antara para pemilih," kata salah satu orang pertama yang memberikan suara, Ramesh Kumar Singh.
"Ada antrian panjang orang menunggu dengan sabar untuk memberikan suara mereka, yang merupakan pertanda baik bagi demokrasi," ucap Singh.
Putaran terakhir pemilihan meliputi 59 daerah pemilihan di delapan negara bagian. Sebanyak 13 kursi diperebutkan di Punjab, dan jumlah yang sama di Uttar Pradesh.
Kemudian masing-masing delapan kursi di Bihar, dan Madhya Pradesh. Lalu sembilan di Benggala Barat, empat di Himachal Pradesh, dan tiga di Jharkhand dan Chandigarh.
Pemilihan dimulai pada 11 April, sebagian besar berlangsung secara damai. Penghitungan suara dijadwalkan untuk dilakukan pada 23 Mei. Modi ditantang oleh Ketua Menteri Mamata Banerjee, yang mengepalai partai Kongres Trinamool.
Banerjee mencari peluang sebagai kandidat oposisi untuk perdana menteri. Sementara itu, minoritas terutama Muslim mengkritik Modi karena agenda nasionalis Hindunya. Muslim terdiri dari sekitar 14 persen dari 1,3 miliar penduduk India.