Kamis 23 May 2019 18:28 WIB

MER-C Minta Indonesia Maksimal Bantu Palestina di DK PBB

Indonesia memaksimalkan perannya sebagai presiden DK PBB bantu Palestina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina untuk menghindari serangan gas air mata yang dilancarkan tentara Israel.
Foto: aljazeera
Perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina untuk menghindari serangan gas air mata yang dilancarkan tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya serangan yang terjadi pada awal Ramadhan ini. MER-C juga berharap Pemerintah Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB dapat memaksimalkan perannya sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB dalam membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina. 

“Kami mengharapkan Indonesia bisa memaksimalkan perannya sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB dalam membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina,” kata Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/5).

Baca Juga

Menurutnya, konflik Palestina sentral dunia yang harus menjadi perhatian bersama. Sarbini mengapresiasi Indonesia yang mengangkat isu Palestina menjadi isu utama dalam periode kepemimpinannya di Dewan Keamanan PBB. 

Selama ini Israel selalu melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu dibuktikan dengan serangan-serangan keji yang kerap dilakukan tentara Israel kepada rakyat Palestina khususnya di Jalur Gaza. 

Bulan suci Ramadhan seharusnya dihormati oleh seluruh warga dunia tapi tidak berlaku bagi Israel. Tidak hanya tahun ini, Israel kerap melakukan serangan kepada rakyat Gaza yang sedang menunaikan ibadah di Ramadhan.

Sebagai elemen bangsa Indonesia dan bagian warga dunia sebagai lembaga kegawatdaruratan medis MER-C juga menjadikan Palestina sebagai wilayah misi kemanusiaan jangka panjang. Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung perjuangan dan kemerdekaan rakyat Palestina yang masih dijajah dan diblokade Israel.

Setelah mewujudkan bantuan rakyat Indonesia dalam bentuk pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, kini sebanyak 29 relawan Indonesia dari Tim Konstruksi MER-C sedang bertugas di Jalur Gaza untuk melakukan pengembangan RS Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara. Di sana, MER-C menambah lantai dan kapasitas ruang perawatan.

Apabila Israel terus melakukan serangan-serangan ke Jalur Gaza dan eskalasinya terus meningkat, MER-C akan mempertimbangkan untuk pengiriman Tim Medis ke Jalur Gaza. MERC-C menyatakan siap membantu menangani para korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement